Ulama Seru Hentikan Pembunuhan

Written by | Internasional

Tripoli-Para ulama dan pemimpin kabilah Libya meminta pihak keamanan menghentikan pembunuhan warga sipil dalam demontrasi menentang pemerintahan Muammar Qaddafi. Jumlah korban dilaporkan mencapai 200 orang.
Pihak keamanan Libya menembak mati puluhan demonstran di kota Benghazi, timur negara tersebut dalam demo kemarin malam tadi, demikian laporan stasiun televisi Al-Jazeera.

Pertumpahan darah itu mendorong sekitar 50 ulama dan pemimpin kabilah mengeluarkan himbauan kepada pihak keamanan, selaku orang Islam, agar menghentikan pembunuhan.

“Himbauan penting ini datang dari para ulama, para cendekiawan dan para pemimpin kabilah dari Tripoli, Bani Walid, Zintan, jadu, Msalata, Misrata, zawiah serta pekan dan kota lain di wilaya barat. Kami menyeru setiap Muslim, yang menjadi anggota rezim atau membantunya dengan cara, agar menyadari bahwa pembunuhan orang sipil diharamkan oleh Pencipta kita dan oleh Nabi-Nya yang dikasihi … Jangan bunuh saudara seagama kamu. HENTIKAN pembantaian SEKARANG!”

Organisasi HAM, Human Rights Watch mencatat 104 orang tewas dalam tiga hari lalu saat pihak keamanan menggunakan kekerasan untuk menghentikan protes yang meniru demo di Mesir dan Tunisia.
Koran Inggris, Independent hari ini melaporkan, angka kematian di Benghazi, kota kedua terbesar di Libya, mencapai 200 orang.

“Puluhan orang tewas. Kami sedang menyaksikan pembantaian di sini (Libya),” kata seorang saksi.
Benghazi dan wilayah sekitarnya menjadi fokus kekacauan dan situs setempat  juga melaporkan terjadi pertempuran kecil di ibukota, Tripoli dan suara tembakan di kota Nalut, ke barat, malam tadi.
Al-Jazeera hari ini melaporkan sejumlah anggota keamanan yang ditangkap oleh demonstran diyakini sebagai warga asing yang dipekerjakan oleh pemerintah.

Stasiun itu sebelumnya menyiarkan, setidaknya 15 orang tewas ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan ke arah penduduk yang menghadiri pemakaman seorang demonstran. – (Rtrs/r)

 

Last modified: 21/02/2011

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *