Ghadafi Minta Investigasi Internasional

Inpasonline, 4/3/11

Pemimpin Libya, Muammar Qaddafi tadi malam mengizinkan adanya investigasi internasional karena ia menilai  Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memutuskan berdasarkan laporan-laporan palsu berkaitan dengan kondisi negaranya.

“Bagaimana PBB bisa memutuskan berdasarkan 100 persen laporan palsu,”katanya.  Ia mengatakan bahwa  Libya juga perlu menyelidiki apa yang terjadi di al-Bayda hingga ke Benghazi dimana kedua kota yang berada di timur negara itu telah jatuh ke tangan pemberontak.

Hari ini kapal perang Amerika Serikat (AS) telah masuk wilayah Libya untuk menekan Muammar Qaddafi agar menghentikan kekejaman dan mengundurkan diri.

AS mengatakan, Libya bisa terjadi perang saudara kecuali Qaddafi mengakhiri pemerintahan selama empat decade.

Berkaitan dengan hal ini anak Ghadafi,  Saif al-Islam memperingatkan Barat bahwa ayahnya tidak akan melepaskan kekuasaan atau lari ke luar negeri meskipun tindakan militer dilakukan.

Di seluruh Libya, pemimpin faksi, para pejabat, pejabat militer dan unit-unit militer yang membelot mengatakan bahwa perjuangan mereka telah tersusun rapi.  

“Kami akan terus meningkatkan tekanan ke atas Qaddafi sehingga ia mengundurkan diri, sehingga warga Libya bisa melakukan kebebasan berekspresi dan menentukan masa depan mereka sendiri,” kata duta AS ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Susan Rice, di acara  Good Morning America .

Seorang pejabat pembelot, Kapten Faris Zwei mengatakan bahwa sekitar 10.000 sukarelawan telah berkumpul di Ajdabiyah, sekitar 800 kilometer dari ibukota.

“Kami sedang menyusun kembali pasukan yang hampir dimusnahkan Qaddafi dan konco-konconya. Kami sedang membentuk pasukan terdiri dari anak-anak muda yang bergabung revolusi ini,” katanya.

Diperkirakan pertempuran ini akan semakin sengit setelah Amerika dan sekutu-kutunya membela pihak oposisi.

Berkaitan dengan hal ini, Muammar Gaddafi memperingatkan bahwa “ribuan warga Libya akan mati” jika negara Barat ikut intervensi membantu para pemberontak.

Hal itu ia ungkapkan ketika berbicara di hadapan pendukungnya yang disiarkan secara langsung oleh televisi lokal. Menurut Ghadafi, pemberontakan terhadapnya hanyalah bertujuan menguasai tanah dan sumber minyak Libya.
“Kami akan berjuang sampai ke pria dan wanita terakhir untuk mempertahankan negara,” katanya dalam pidato yang disambut dengan slogan dukungan terhadapnya.

Ghdafi menuduh Al-Qaeda berada di belakang pihak oposisi. “Anggota sel rahasia Al-Qaeda, sudah menyelusup masuk secara perlahan. Mereka menganggap dunia ini milik mereka. Mereka berjuang di mana-mana dan layanan intelijen mengenali nama mereka,”jelas siara pemerintah Ghadafi.

Khadafy mengecam laporan media yang menyiarkan pengunduran diri pejabat militer dan duta Libya. “Jangan percaya laporan itu … tidak ada terjadi apa-apa, “kataya.

Sementara itu, di BRUSSELS, beberapa negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sedang membuat persiapan rencana mengenakan zona larangan penerbangan di ruang udara Libya, berdasarkan langkah sama atas ruang udara Balkan pada 1990-an.
NATO mengatakan, langkah itu akan hanya dilaksanakan jika mendapat mandat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Langkah mengenakan zona larangan terbang itu adalah untuk mencegah Qaddafi dari meluncurkan serangan udara atas posisi pemberontak. (AFP/Reth/rep)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *