Year: 2010

Opini

Natal, Ibadah Kaum Kristen

Adian Husaini, Ph.D

Pada 12 November 2010 lalu, PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA (PGI) dan KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA (KWI),  mengeluarkan PESAN NATAL BERSAMA, yang mengangkat tema: “Terang yang sesungguhnya sedang datang ke dalam dunia.”  ((bdk. Yoh. 1:9).  

Sebagian Pesan Natal Bersama itu bisa kita simak sebagai berikut:

“Pada saat ini kita semua sedang berada di dalam suasana merayakan kedatangan Dia, yang mengatakan: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Yoh. 8:12). Dalam merenungkan peristiwa ini, rasul Yohanes dengan tepat mengungkapkan: “Terang yang sesungguhnya itu sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya” (Lih. Yoh.1:9-11). Suasana yang sama juga meliputi perayaan Natal kita yang terjalin dan dikemas untuk merenungkan harapan itu dengan tema: “Terang yang sesungguhnya sedang datang ke dalam dunia”.

Pendidikan Islam

Konsep Pembaharuan Politik dan Pendidikan dalam Pemikiran al-Kawakibi

Inpasonline, 30/12/10

Oleh : Muhamad Sahrul Murajjab

 

Pendahuluan

Sejak penghujung abad ke-18 hingga masa-masa pasca runtuhnya Kekhalifahan ‘Utsmani di Turki tahun 1924, yang dibarengi era imperialisme dan kolonialisme Barat terhadap negara-negara Islam, kondisi kesejarahan umat Islam berada dalam titik yang menyedihkan.

Pada masa-masa itu, Dinasti Mogul Islam di India jatuh ke tangan imperialis Inggris, demikian  juga dengan Kerajaan Øafawiyah di Iran. Sejumlah negara-negara Islam atau berpenduduk mayoritas muslim juga berada dalam cengkraman imperialisme negara-negara Eropa. Sebut saja misalnya Indonesia yang berada di bawah kekuasaan Belanda, Libya dijajah oleh Italia; Tunisia, al-Jazair dan Maroko oleh Perancis, serta Mesir dan negara-negara sebelah selatan Jazirah Arab oleh Inggris.

Selama masa-masa tersebut negara-negara Islam terpuruk dalam keterbelakangan dan kemunduran peradaban di segala bidang baik sosial, politik, maupun ekonomi. Sementara didalam tubuh umat terjadi kelumpuhan potensi-potensi kekuatan yang dimilikinya.[i] Ajaran-ajaran Islam banyak ditinggalkan, sebagaimana bid’ah dan khurafat menggejala dimana-mana.

Nasional

Koreksi Pesantren Sidogiri untuk Agus Mustofa (1)

Inpasonline, 30/12/10

Pesantren Sidogiri kembali menunjukkan koreksinya terhadap para tokoh yang berpikir menyimpang dari ajaran Islam Ahlusunnah Waljamaah. Sebelumnya, pesantren ini telah menggebrak ajaran Syi’ah yang coba diselinapkan dalam buku karya Dr. Quraisy Shihab. Maka kali ini, melalui santrinya, A. Qusyairi Ismail dan Moh. Achyat Ahmad, menerbitkan sebuah buku yang menelaah dan mengkoreksi pemikiran Agus Mustofa.

Nasional

Sekulerisme Membuat Orang Tidak Toleran

Sebuah pengalaman yang bisa menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia terkait dengan paham sekulerisme. Dari berbagai kunjungannya ke negara-negara Barat, Hamid Fahmy Zarkasyi berkesimpulan bahwa sekulerisme di Barat mengalami kebingungan. Bagaimana tidak, ternyata menjadi sekuler tidak membuat orang jadi bijak bestari. Justru yang terjadi, negara-negara yang menerapkan sekulerisme semakin tidak toleran dengan agama.

Nasional

MUI: Hiasan Natal, Provokatif

Inpasonline, 24/12/10

Jakarta- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut hiasan Natal di gedung belanja, pusat hiburan dan tempat umum sudah  'keterlaluan dan provokatif'.

"Seharusnya hiasan Natal jangan mencolok karena umat Islam menjadi mayoritas di negara ini, kalau tidak perasaan mereka akan tersinggung," kata Muhyidin, salah seorang pengrus MUi pusat.