Semoga Nasibmu Lebih Baik, Mesir.

Written by | Opini

Tidak heran jika selama ini rezim Mubarak selalu mengecewakan umat Islam. Misalnya, ketika Israel mengepung Gaza, Mesir ikut-ikutan menutup pintu Rafah, memboikot akses Palestina terhadap Mesir. Ketika AS berencana menginvansi Irak, Mesir lagi-lagi menjadi pendukung utama perang terhadap Irak. Jika ini dinalar dengan akal sehat, tentu tidaklah mungkin negara seperti Mesir menjadi pembantai saudaranya sendiri se-Islam. Tapi, fakta telah menunjukkan kepada kita, seperti itulah sikap Mesir selama ini terhadap negara-negara yang mayoritas berpenduduk Islam. Bahkan terhadap penduduknya sendiri yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin, ia perlakukan dengan kasar dan mencabut hak kebebasannya.

Keterlibatan Asing, khususnya AS, dalam urusan pemerintahan Mubarak ini memang sekarang telah terlihat oleh banyak mata. Sangat aneh memang, bagaimana mungkin AS sedemikian dalam campur tangannya terhadap Mesir ini, sampai-sampai mengeluarkan resolusi mendesak Mubarak mundur dan  mengalihkan kekuasaan kepada pemerintahan sementara. Bahkan AS terbukti telah menghubungi Omar Suleiman, wakil Presiden Mesir yang dikenal dekat dengan AS, langsung via telepon terkait dengan resolusi tersebut.

Padahal seharusnya, urusan sebuah negara semestinya ditangani oleh negara yang bersangkutan. Jika tidak sanggup, organisasi regional seperti Liga Arab atau Uni Afrika (UA)bisa membantu urusan negara tersebut. Jika itupun tidak bisa menangani, maka tugas organisasi international seperti PBB untuk menyelesaikan permasalahan negara tersebut. Tapi dalam kasus Mesir ini, tiba-tiba muncul sosok AS yang tidak diketahui mewakili pihak mana. Ada apa dengan AS?

Beberapa pengamat menilai, memang Mesir mempunyai posisi yang strategis ditinjau dari segi ekonomi dan politik. Smith Alhadar menilai, Mesir sangat penting bagi semua pihak karena memengaruhi stabilitas Timur Tengah. Dengan Universitas Al-Azhar-nya, Mesir menjadi kiblat pendidikan dan pemikiran Islam dunia. Tidak heran jika Mesir menjadi salah satu negara yang disegani di Timur Tengah. Bahkan dalam batas tertentu, ia menjadi barometer sentimen Arab. Tak bisa disangkal, Mesir melahirkan banyak pemikir dan pembaharu kelas dunia semacam Syekh Muhammad Abduh. Malahan, kata Azmih N Ayubi juga Trevor Ling (History of Religion: East and West, 1982), sebagaimana dikutip A Ilyas Ismail (Republika 5/2/11), pemikiran baru yang berkembang di Mesir dan selanjutnya di dunia Islam semuanya berasal dari jubah besar Syekh Muhammad Abduh.

Di samping itu, Mesir dengan khas Islam Sunni-nya, menjadi pengimbang bagi kekuatan Syiah di Iran dan Libanon yang selama ini menjadi momok bagi AS dan sekutu-sekutunya. Hal ini tentu saja tidak akan disia-siakan AS untuk menyelamatkan kepentingannya di Timur Tengah. Jika negara-negara Sunni-Syi’ah dalam hal politik satu suara, tentu akan menjadi acaman besar bagi AS dan negara Eropa lainnya. Stabilitas peta geopolitik Timur Tengah pun juga akan berubah drastis tanpa bisa mereka kendalikan. Termasuk keberlangsungan penjajahan Israel terhadap Palestina.

Sementara dari segi ekonomi, keterlibatan AS di Mesir tidak lepas dari alasan klasik, yaitu soal pasokan minyak Timur Tengah. Di samping itu, Mesir adalah pemilik Terusan Suez yang legendaris dalam sejarah. Berkat terusan Suez, kapal-kapal tanker tak perlu memutari benua Afrika untuk mengirimkan minyaknya ke benua lain. Namun, cukup mengambil jalan pintas melalui celah kecil yang disulap menjadi terusan Suez. Sejarah mencatat bagaimana peran penting terusan Suez ini bagi akses orang-orang Eropa ke Asia dan Afrika. Asia Times Online juga menyebut 1,8 juta barel perhari minyak yang dikirimkan lewat terusan ini. Oleh karena itu, bagaimana mungkin AS akan menyia-nyiakan potensi ini.

Dari sini kita tidak perlu heran dengan campur tangan AS di Mesir ini. Kita hanya bisa berharap semoga Mesir akan melahirkan pemimpin yang bukan boneka AS lagi dengan pertolongan Allas SWT. Amiin. (mm)

             

 

    

Last modified: 07/02/2011

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *