“Yang mengadabkan dan membangkitan bangsa itu ilmuan”

 

Dr. Khalif Muammar menegaskan, transformasi peradaban itu dilakukan ilmuan. Oleh sebab itu kebangkitan, tegas dia, harus dimulai melalui pendidikan. Persoalannya sekarang, pendidikan kehilangan ruhnya disebabkan ilmu yang rusak.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh dosen Centre for Advanced Islamic Studies on Islam, Science and Civilization (CASIS) Malaysia itu pada Daurah Nasional Pendidikan Islam yang diadakan oleh PIMPIN (Institut Pemikiran dan Pembangunan Insan) Bandung Sabtu 11/02/2012.

Presentasi Khalif pada Daurah Pendidikan Islam tersebut mampu menggugah mahasiswa yang mengikuti Daurah selama dua hari tersebut. Bagi kebanyakan peserta, materi yang disampaikan seperti Worldview Islam dan Epistemologi merupakan hal baru yang mencerahkan.

“Tantangan kita adalah peradaban Barat. Perlu disiapkan apa-apa yang kita gunakan untuk bangkit  dan bagaimana jalan keluarnya. Maka, yang harus diselesaikan umat ada tigal; Pertama, ada kesalahan kita memahami ilmu, Kedua, loss adab (kehilangan adab) dan ketiga, membangkitkan pemimpin,” ujar Dr. Khalif.

Doktor alumni ISTAC tersebut menegaskan ilmu itu harusnya membangkitkan umat manusia. Jika tidak mampu, berarti ada persoalan pada jiwa. “Dalam belajar, jiwa harus siap menerima ilmu,” ujarnya. Ada sebab kenapa jiwa tidak siap menerima ilmu. Yaitu karena jiwa yang kotor atau ilmu yang merasuk ke jiwa itu rusak. Ilmu yang rusak menciptakan ilmuan yang rusak pula.

Solusinya dengan pendidikan beradab. Yaitu konsep yang mengacap pada para Nabi dan Rasul. “Nabi dan Rasul adalah pendidik ulung yang mengubah manusia mentransformasikan menjadi masyrakat yang tamaddun yang memimpin dunia,” tambahnya.

Khalif mengingatkan calon ilmuan jangan sampai lupa dengan fardlu ‘ain. “Jangan belajar ilmu fardu ‘ain itu hanya belajar shalat saja,” tegasnya. Ia beralasan, ilmu fardlu ‘ain itu tidak pernah selesai, ia akan terus bertambah seiring bertambahnya pengetahuan.

Kondisi ini diperparah dengan ilmuan kita yang konsentrasi pada ilmu fardlu kifayah yang sedang dihegemoni Barat.

Ia berharap pendidikan Islam itu lebih beradab, yaitu yang berasaskan i’tiqad Islam. Jika sukses, Dr. Khalif juga mengharapkan ilmuan yang beradab itu nantinya tidak disia-siakan oleh Negara. Sebab yang mengadabkan dan membangkitan bangsa itu ilmuan. “Negara jangan gagal memanfaatkan ilmuan”, imbuhnya. (kho)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *