Inpasonline, 2/11/10
Barcelona- Para aktivis homo akan melancarkan aksi saling mencium menyambut kedatangan Paus Benedictus XVI di gereja Sagrada Familia, Barcelona, Spanyol. Panitia penyelenggara memperkirakan ratusan orang akan turut serta dalam aksi tersebut. “Aksi itu akan berakhir setelah dua menit, dan para pesertanya akan meninggalkan gereja itu seolah-olah tidak terjadi apapun,”ujar Marylene Carole, yang mengorganisasi aksi tersebut.
Aksi itu merupakan bentuk ketidakpuasan atas sikap intoleran gereja Kristen Katholik terhadap homo, tambah penyelenggara.
Memang dalam Injil ditegaskan bahwa homoseksualitas adalah perbuatan dosa (Kejadian 19:1-13; Imamat 18:22; Roma 1:26-27; 1 Korintus 6:9). Roma 1:26-27 secara khusus mengajarkan bahwa homoseksualitas adalah akibat dari penyangkalan dan penolakan terhadap Allah. Ketika seseorang terus di dalam dosa dan ketidakpercayaan, Alkitab mengatakan bahwa Allah “menyerahkan mereka” kepada hawa nafsu dan menjadi lebih jahat dan berdosa untuk menunjukkan kepada mereka kesia-siaan dari hidup yang terpisah dari Allah. 1 Korintus 6:9 mengatakan bahwa “pelaku-pelaku” homoseksualitas tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Dalam Alkitab disebutkan bahwa seseorang menjadi homoseks karena dosa (Roma 1:24-27) dan pada akhirnya karena pilihan mereka sendiri. Seseorang mungkin dilahirkan dengan kecenderungan terhadap homoseksualitas, sama seperti orang dapat dilahirkan dengan kecenderungan kepada kekerasan dan dosa-dosa lainnya. Ini bukan merupakan dalih untuk hidup dalam dosa dengan mengikuti keinginan dosa mereka. Menurut kalangan gereja, kalau seseorang lahir dengan kecenderungan untuk marah, apakah itu berarti ketika dia marah-marah lalu dianggap benar? Tentu tidak. Demikian pula dengan homoseksualitas.
Sikap gereja yang tegas ini membuat kaum homo melakukan protes terhadap Paus. Sehingga ketika Paus Benedictus hendak ke Spanyol kaum homo itu akan melakukan aksi yang memalukan.
Panggilan untuk mengikuti aksi tersebut juga ditampilkan di situs Facebook dan Twitter. Menurut organisasi halaman mereka sempat dua kali hilang di Facebook, namun ternyata ratusan orang melapor untuk mengikuti aksi tersebut. Paus Benedictus berada di Spanyol, selama dua hari Sabtu dan Minggu (ANP/AFP/r)