Inpasonline, 2/11/10
Dua kelompok terbang (kloter) calon haji Embarkasi Surakarta, tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci, akibat adanya gangguan abu vulkanik letusan Gunung Merapi.
Dua kloter tersebut merupakan calhaj dari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang tergabung kloter 64 dan asal Cilacap kloter 65 yang seharusnya diberangkatkan, Senin (1/11), tetapi ditunda pada Selasa karena terkena dampak abu vulkanik Merapi.
Gunung Merapi pada Senin siang kembali meletus dengan mengeluarkan material vulkanik, seperti awan panas dan debu.
Menurut Sekretaris Paniti Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surakarta, H. Syarif Hidayat, abu vulkanik dari letusan Gunung Merapi pada pukul 10.10 ternyata melanda area rute penerbangan Solo-Jeddah.
Demi keselamatan penerbangan, pihak penerbangan Garuda Indonesia memutuskan untuk menunda keberangkatan dua kloter, yakni kloter 64 asal Kabupaten Brebes dan kloter 65 asal Kabupaten Cilacap, dan menerbangkannya pada Selasa (2/11).
Rombongan calhaj kloter 64 sesuai jadwal diterbangkan Senin ini, pukul 16.00 WIB, tetapi ketika acara pelepasan jamaah oleh PPIH baru saja selesai, pihak Garuda memberitahukan jika keberangkatan mereka ditunda pukul 19.00 WIB.
Setelah calhaj berada di Bandara Adi Soemarmo, sejak pukul 18.00 WIB dan belum sempat naik ke pesawat, Garuda kembali memberitahukan jika keberangkatannya ditunda, pada Selasa (2/11) pukul 07.00 WIB.
Calhaj yang sebagian sudah mengenakan pakaian ihram diantar kembali ke Asrama Haji Donohudan Boyolali untuk istirahat. Calhaj kloter 65 yang sudah berada di Gedung Muzdalifah yang direncanakan diberangkatkan Senin, pukul 20.00 WIB akan diberangkatkan hari Selasa (2/11) pukul 07.15 WIB.
Padahal, jamaah asal Cilacap ini baru saja mengikuti acara pelepasan oleh PPIH Embarkasi Surakarta yang dihadiri pejabat Kabupaten Cilacap di asrama haji.
Akibat penundaan tersebut, mereka juga diminta kembali ke tempat istirahat di Gedung Makkah lantai satu di asrama.
Akibat penudaan tersebut, kata dia, pihaknya melaporan kepada pihak-pihak terkait, termasuk kepada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.
“Kalau saya tidak mempermasalahkan, yang penting saya dan rombongan selamat sampai Tanah Suci dan dapat beribadah haji,” kata Wariman (67) caljah asal Ketanggungan Brebes.
Terkait gangguan akibat abu vulkanik Gunung Merapi pada kloter 64 dan 65, maka sudah dua kali terjadi terganggunya penerbangan haji dari Embarkasi Surakarta.
Proses pemberangkatan calhaj di Embarkasi Surakarta ini, sebelumnya terjadi pada kloter 51 asal Bantul Yogyakarta yang diberangkatkan, Kamis (28/10) pukul 11.43 WIB yang tidak berjalan mulus.
Rombongan calhaj tersebut, karena pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 6010 mengalami kerusakan mesin saat mendarat di Bandara Hang Nadim Batam, sekitar pukul 13.30 WIB.
Menurut Syarif Hidayat, keberangkatan mereka dilanjutkan dengan menggunakan pesawat pengganti yang didatangkan dari Solo.
Pihak Garuda mengantisipasi agar pesawat pengangkut calhaj dalam kondisi siap terbang, maka ditutup mesin pesawat dengan terpal ketika parkir di Bandara Adi Soemarmo Surakarta supaya tidak terganggu abu vulkanik Gunung Merapi. (Ant)