Negara-negara Islam Tolak Pendiskreditan Terhadap Islam

Inpasonline,30/09/10

New York– Para pemimpin negara-negara Islam yang menghadiri Sidang Majelis Umum ke-65 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York yang berlangsung sejak 23 September lalu mendesak pihak Barat memperhatikan secara serius setiap serangan terhadap Islam. Mereka menyebut serangan itu sebagai satu ancaman berkelanjutan terhadap keselamatan dunia.

Dalam pernyatannya, para pemimpin Islam menyebutkan bahwa ‘Islamophobia’ menyebabkan perbedaan yang semakin tajam antara Islam-Barat.

Kasus pembakaran al-Quran oleh sebuah gereja di Amerika Syarikat (AS), kontroversi tentang pembangunan masjid dekat bekas serangan 11 September 2001, dan serangan terhadap simbol-simbol Islam di Eropa, merupakan masalah utama yang ditekankan negara-negara Islam.

Sekutu-sekutu kuat Barat lebih lantang bersuara menentang ketegangan agama yang semakin meningkat sejak beberapa minggu lalu.

Pemimpin Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani yang mengagas inisitif diplomasi yang didukung Barat dalam  menyelesaikan perang Sudan hingga konflik Israel-Palestin, mengutuk keras mereka yang mencoba mengaitkan Islam dengan terorisme. Ia juga menyalahkan ‘perang melawan terorisme’ yang dilancarkan AS setelah serangan 11 September.

“Kami tidak setuju adanya anggapan yang mengaitkan terorisme dengan Islam karena selain tidak benar, ia tidak adil yang dalam satu masa lalu ternyata keliru berdasarkan bukti-bukti sejarah,” katanya.

Tindakan penjajahan yang terjadi AS, Eropa atau Asia pada akhir kurun ke-20, tidak pernah dicap sebagai terorisme Amerika, Eropa atau Asia.

“Penjajahan itu dianggap sebagai sebab adanya faktor politik, ekonomi, sosial dan ideologi, tanpa dikaitkan dengan agama, negara atau pemahaman tertentu,” jelasnya. – (AFP/rl)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *