Buku “Ilusi Negara Islam”diterbitkan lagi
inpasonline.com, 1 September 2010
Menurut buku ini, Islam transnasional didefinisikan sebagai sebuah gerakan garis keras yang berafiliasi baik secara madzhab maupun pemikiran ke ulama Timur Tengah. Anehnya, buku yang disusun oleh KH. Abdurrahman Wahid, Ahmad Syafi’i Maarif, dan Mustofa Bisri ini mengaitkan gerakan Wahabi dan Ikhwanul Muslimin sebagai gerakan Islam transnasional yang berniat membentuk negara Islam.
Padahal, tegas Dr. Muinudinillah Basri, Ketua Studi Islam Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta, gerakan Wahabi sudah menjadi berbagai kelompok. Di samping itu, gerakan Wahabi adalah gerakan yang ikhlas dan santun, tegasnya. “Kalau ada orang mengatakan Wahabi sebagai gerakan aliran keras dan anarkis, berarti ia belum pernah baca sejarah pendirinya, Syaikh Abdul Wahab”, tambahnya ketika dihubungi Inpasonline.
Tidak hanya Dr. Muin, panggilan akrab Dr. Muinudinillah Basri, yang mengkritik buku ini, sebagian penelitinya yang terlibat dalam penyusunan buku ini juga memprotes peberbitan buku ini, sebagaimana diberitakan Republika (26 mei 2009). Bahkan, salah seorang penelitinya mengaku ada perubahan konten dalam buku tersebut dan tidak sama dengan hasil penelitiannya. Sedangkan peneliti yang lain mengaku tidak berani pulang ke kampung halamannya, khawatir dibunuh, karena buku tersebut terkesan mengadu domba sesama umat Islam.(mm)