Minder terhadap Barat, Latar Belakang Penafsiran Model Liberal

New ImageInpasonline.com-Gerakan modernisasi pemikiran di dunia Islam didorong oleh persoalan politik. Dimana, negara-negara Muslim  berada dalam kekuasaan penjajah Barat.  Selanjutnya muncul gerakan pembacaan ulang terhadap pemikiran Islam dan turats.

Demikian dijelaskan oleh Dr. Nirwan Syafrin, Wakil Rektor Universitas Ibnu Khaldun Bogor, pada Sabtu 25 Februari di kampus Institut Agama Islam Darullughah Wadda’wah (INI Dalwa) Bangil-Pasuruan.

“Perasaan bahwa mereka berada dalam kekuasaan peradaban Barat, mendorong mereka  melakukan sesuatu untuk mengembalikan kejayaan Islam”, ujarnya.

Hal ini juga mencorong gerakan pembaharuan yang dilakukan oleh Muhammad Abduh, Jamaluddin al-Afghani dan lain-lain.

“Jadi, konteksnya bermula dari masalah politik, tetapi kemudian solusinya bukan politik. Tetapi intelektualisme. Isu yang paling sentral adalah membuka pintu ijtihad. Sehingga seolah-olah semua bisa berijtihad’, tambahnya.

Nirwan yang alumni ISTAC Malaysia itu menambahkan reaksi lebih ekstrim terhadap keadaan tersebut dilakukan pemikir kontemporer seperti Nasr Hamid Abu Zaid, Mohammed Arkoun, Abed al-Jabiri dan lain-lain. Mereka ini ujar Nirwan melakukan dekonstruksi pada ranah teologis.

“Mereka menegaskan kompatilibitas Islam dengan produk modern. Ingin menghapuskan bahwa Islam itu terbelang dan tidak sesuai modern”.

Proyek pemikir kontemporer tersebut juga menampilkan penafsiran-penafsiran baru terhadap al-Qur’an.

“Ada cirri khas istilah yang digunakan kelompok pemikir Liberal, yaitu penggunaan istilah I’adatul qiro’ah (pembacaan ulang)”, tegasnya.

Selain itu, dalam pengamatan Nirwan, istilah-istilah orang liberal yang biasa dipakai dalam tafsir adalah; skriptulalis, dogmatism, ideologis, diskriminatif, anti kritik, literalis, otoriter,sektarian dan lain-lain. Inilah istilah khas yang sering digunakan.

“Sebetulnya tafsir kontemporer liberal lebih banyak untuk menjustifikasi keadaan yang sekarang, bukan membuat sesuatu baru”, tambahnya.

Menurut Nirwan, mereka menginginkan Islam maju, tetapi metodenya salah.

Red

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *