Inpasonline.com-Salah satu tantangan pendidikan umat Islam saat ini yang sering ditanyakan adalah, apa model pendidikan yang bisa dijadikan contoh, dan bagimana mengaplikasikannya?
Demikian dikatakan oleh Dr. Adian Husaini dalam acara Friday Night Lecturer di FISIP Universitas Brawijaya Malang, pada Jum’at 29 Oktober 2019.
“Dalam bidag pendidikan karakter, tidak ada contoh model pendidikannya itu mencontoh siapa? Berbeda dengan dalam Islam, sudah punya model pendidikan akhlak yaitu Rasulullah Saw manusia sempurna, beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak. Dan akhlaknya adalah al Qur’an”, terangnya.
Dalam dikusi yang dihadiri dua ratusan perserta itu, pendiri Ketua Program Studi Pendidikan Islam Universitas Ibnu Khaldun Bogor ini menyayangkan jika pendidikan masih mengadopsi konsep Barat yang tidak memiliki model itu.
Kata Adian, ada seorang professor Barat mengaku tidak mengerti bagaimana cara mendidik anak. Anehnya konsep pendidikan ini yang kita adopsi.
“Barat mengakui telah mencapai prestasi-prestasi. Akan tetapi mengakui tidak bisa menghasilkan orang tua yang baik”, tambahnya.
Dunia Barat telah menekankan aspek-aspek dunia hewani. Terutama dimotori Darwin dan Sigmun Freud. Pendidikan telah mencapai banyak hal kemajuan. Akan tetapi, sesuatu yang betul-betul tidak mampu bagaimana menjadikan anak-anak itu matang bertanggung jawab.
Menurut Adian, Islam sudah memiliki solusi. Jika bicara pendidikan akhlak maka yang menjadi model adalah Nabi Muhammad Saw.
Oleh karena itu tambahnya, karus kerja keras untuk membuktikan bahwa pendidikan Islam kita menghasilkan manusia gemilang, manusia utama. Jika berbicara pendidikan ideal Islam, modelnya seperti apa, tidak lain modelnya adalah Rasulullah Saw.
Rep: admin
Related posts:
Penanaman Adab dan Akhlak pada Anak adalah Benteng Menghadapi Arus Liberalisasi
Pendidikan Islam Integral Dalam Kerangka Teori (Tela’ah Konsep Pendidikan Islam Syed Muhammad Naquib Al Attas)
Kurikulum Sekuler Merusak Sistem Pendidikan Islam
Adian Husaini : “Indonesia adalah Negara Islam dalam Proses Penyempurnaan”
