Inpasonline.com-Al-Qur’an adalah kitab yang mengandung ilmu. Satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara kita memperoleh ilmu tersebut. Hal inilah yang kemudian lebih lanjut dibahas dalam Daurah Al-Qur’an InPAS (Institut Pemikiran dan Peradaban Islam) pada sesi “Al-Qur’an dan Epistemologi” di aula lantai 2 Ikhwan Masjid Nuruzzaman UNAIR B selama dua hari, 25-26 Mei 2019.
Ustadz Ahmad Kholili Hasib, pemateri pada sesi tersebut, mulai membuka sesinya dengan mengupas definisi dari epistemologi. Epistemologi merupakan salah satu cabang pembahasan dalam filsafat ilmu. Epistemologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, episteme (pengetahuan), dan logos (ilmu), yang berarti “teori tentang ilmu pengetahuan” atau “ilmu tentang ilmu” Dalam bahasa Arab, istilah epistemologi didefinisikan sebagai nazhariyatul ‘ilm.
Pembahasan epistemogi berfokus pada makna ilmu, sumber-sumber ilmu, dan bagaimana cara memperoleh ilmu, dengan tujuan menghindari kesalahan dalam mencari, mendapatkan dan memverifikasi ilmu. Peneliti InPAS Surabaya tersebut menyinggung kitab Al-‘Aqaid an-Nasafiy yang membahas terkait ilmu. Di dalam kitab tersebut disebutkan ada 3 perkara yang menjadi sebab-sebab (datangnya) ilmu: al-‘aql as-saliim (akal yang sehat), al-hawaas (indera), dan khabar shadiq (kabar yang benar, yaitu Qur’an dan Sunnah).
Sebab-sebab itulah yang menjadi standar kebenaran, dikarenakan ilmu mengandung kebenaran. Artinya, ilmu pada hakikatnya adalah memastikan sesuatu dari perkara yang syakk (ragu). Lebih lanjut dosen IAI Dalwa Bangil tersebut menyampaikan bahwa puncak dari ilmu adalah keyakinan. Keyakinan yang paling tinggi adalah keyakinan kepada Allah.
Pembahasan epistemologi dalam perspektif Islam melalui Al-Qur’an mengharuskan adanya keterkaitan antara iman dan ilmu. Ilmu apapun harus dikaitkan dengan iman. Hal ini berbeda dengan konsep ilmu dalam perspektif Barat yang mendikotomikan antara iman dan ilmu. Di dalam Al-Qur’an Allah berfirman, إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ “ Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ‘ulama. ”
Daurah ini dihadiri mayoritas dari kalangan mahasiswa baik dari berbagai perguruan tinggi di se-Surabaya maupun dari luar Surabaya. Pelaksanaan daurah ini terbilang pas dengan momentum bulan Ramadhan. Hal ini disebabkan topik daurah yang diangkat terkait dengan Al-Qur’an, sedangkan bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an (Laporan: Azrul Kiromi EA).
Editor: Admin