Inpasonline.com-Sebuah Dauroh/ Kajian bertajuk “Dauroh Al Qur’an” yang diinisiasi oleh Institut Pemikiran dan Peradaban Islam(InPAS) sukses terlaksana dengan baik dan lancar. Dauroh tersebut tepatnya diadakan di Aula Ikhwan, lantai 2 Masjid Nuruzzaman, Kampus B, Universitas Airlangga Surabaya. Pelaksanaan Dauroh dilakukan selama kurun 2 hari yakni pada Sabtu dan Minggu, 25-26 Mei 2019/ 20 – 21 Ramadhan 1440H.
Dilaksanakan di Bulan Ramadhan, ternyata tidak membuat dauroh ini sepi peserta. Peserta terutama berasal dari berbagai kampus, baik yang di dalam kota maupun luar kota. Hal tersebut membuktikan gelora semangat untuk menuntut ilmu masih dimiliki oleh pemuda muslim di zaman ini dalam membentuk peradaban Islam.
Dauroh ini bukan pertama kalinya diadakan oleh InPAS. Terdapat pula Dauroh – dauroh atau pelatihan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Namun, yang berbeda kali ini adalah Tema yang diusung mengangkat Al-Qur’an yang menjadi sumber kajian utama.
Pada Dauroh Al Qur’an kali ini, inPAS mengangkat 5 (lima) judul yakni Al Qur’an dan Ekonomi; Al Qur’an dan Pendidikan Islam; Al Qur’an dan Sejarah; Al Qur’an dan Media; dan terakhir Al Qur’an dan Epistemologi Islam. Masing-masing disampaikan oleh Ustadz Nanang Qasim, S.E., M.PI; Ustadz Bahrul Ulum, M.PI; Ustadz M. Anwar Djaelani M.SI, Ustadz Cholis Akbar S.Kom; dan Ustadz Ahmad Kholili Hasib S.Pd., M.Ud.
Kesemua pemateri menerangkan setiap aspek materinya dengan berdasarkan pada Al Qur’an yang merupakan sumber utama mendalami agama Islam. Di setiap awal materi, selalu diawali dengan pengantar kecil oleh Mas Arikha FR yang bertindak sebagai pembawa acara. Pengantar tersebut berupa pandangan mengenai biografi singkat pemateri yang memiliki kualitas dan pengalaman di bidangnya masing-masing.
Dengan metode penyampaian materi yang berbeda-beda yang dimiliki oleh pemateri membuat kajian begitu hidup dan tentunya tidak membosankan. Peserta juga nampak antusias dengan materi yang disampaikan melalui beberapa pertanyaan kritis yang dilontarkan. Pertanyaan- pertanyaan yang diajukan juga bersifat informatif bagi peserta lain, selain bagi penanya sendiri.
Diakhir setiap materi, pemateri selalu berpesan dan menekankan untuk selalu membaca, mengkaji serta mendalami makna Al Qur’an, karena dalam Al Qur’an terdapat berbagai informasi serta ilmu yang dibutuhkan oleh manusia dalam mengarungi kehidupan dunia dan terutama untuk menyelamatkan akhiratnya. (Laporan: Yassar Rizki)