Gugah Peradaban dengan Ilmu Tarbiyah

Gugah Peradaban dengan Ilmu Tarbiyah

Ulasan buku oleh M. Anwar Djaelani, peminat pendidikan

pengantar studi ilmu tarbiyah

Judul buku  : Pengantar Studi Ilmu Tarbiyah

Penulis        : Prof. Dr. Said Ismail Ali

Penerbit       : Pustaka Al-Kautsar – Jakarta

Tahun terbit : 2024

Tebal           : xiv + 338 halaman

inpasonline.com – Dalam kehidupan, pendidikan atau tarbiyah memegang peranan yang sangat penting. Tingkat kualitas pendidikan masyarakat suatu bangsa menjadi penentu utama bagi kemajuan negara tersebut. Oleh karena itu, proses pendidikan perlu dikelola dengan seoptimal mungkin.

Kita memahami bahwa untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermutu dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang memadai. Dalam konteks ini, kita sepakat bahwa seorang pendidik tidak cukup hanya mengajar di dalam kelas. Ia harus memiliki peran yang lebih luas—sebagai teladan, pemberi motivasi, dan pembimbing—yang semuanya berkontribusi terhadap keberhasilan proses pendidikan.

Buku ini ditulis oleh orang yang tepat. Dia bekerja di Departemen Prinsip-Prinsip Pendidikan di Universitas Ain Shams sejak tahun 1975 (kecuali selama 3 tahun), sehingga periode kerjanya mencapai 46 tahun yaitu saat buku ini ditulis. Penulis tidak pernah berhenti mengajar Prinsip-Prinsip Pendidikan selama satu tahun-pun selama periode tersebut. Hal yang seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah departemen, tempat dia mengajar. Ain Shams adalah perguruan tinggi yang terhitung spesial dalam mengajarkan Prinsip-Prinsip Pendidikan (h.2).

Urgensi Pendidikan

Ilmu pendidikan mencakup berbagai aspek yang luas. Di dalamnya terdapat unsur-unsur seperti kurikulum, metode pembelajaran, teknologi pendidikan, manajemen pendidikan, psikologi pendidikan, serta berbagai disiplin ilmu lain yang saat ini telah ada maupun yang mungkin akan berkembang seiring kemajuan pengetahuan (hal. 5).

Pendidikan perlu dirancang sedemikian rupa agar mampu mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi dinamika masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan membekali mereka pengetahuan, informasi, nilai-nilai, dan keterampilan yang relevan. Tujuannya adalah agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang adaptif, modern, fleksibel, serta mampu merespons perubahan dengan cepat (h.62).

Salah satu aspek yang patut mendapatkan perhatian utama adalah Pendidikan Moral atau Akhlak. Bisa jadi, inilah fondasi utama dari seluruh jenis pendidikan. Tak heran bila para pendahulu kita selalu mengutamakan pendidikan moral, karena bidang ini memiliki keterkaitan yang erat dengan semua bentuk pendidikan lainnya. Bahkan, hubungan tersebut sangat dekat dan saling memengaruhi (h.76).

 

Indikasi Keberhasilan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan beragam istilah untuk menyatakan hasil dari proses pendidikan. Meskipun bentuknya berbeda, maknanya tetap serupa. Misalnya, seseorang disebut sebagai pribadi yang berpendidikan apabila ia menunjukkan akhlak yang mulia dan perilaku yang benar, bahkan sebelum mendapat pengakuan dari orang-orang di sekitarnya.

Kita juga bisa menyebutnya sebagai sosok yang beradab, atau seseorang yang telah mendapatkan bimbingan yang baik. Bisa pula dijelaskan dengan kalimat seperti ini: Tindak-tanduk orang tersebut lurus dan tidak melakukan hal-hal yang merugikan dirinya maupun orang lain (hal. 6).

Pendidikan dan Peradaban

Apa itu pendidikan? Al-Qadhi Al-Baidawi dalam karyanya Anwar At-Tanzil wa Asrar At-Ta’wil mendefinisikan pendidikan sebagai proses mengarahkan sesuatu menuju kesempurnaan secara bertahap.

Sementara, menurut Ibnu Sina, pendidikan atau tarbiyah adalah suatu proses pembiasaan yakni melakukan aktivitas secara berulang-ulang dalam jangka waktu lama dan dalam rentang waktu yang berdekatan (h.9).

Hal yang menarik, pendidikan dipandang sebagai pintu gerbang menuju peradaban yang agung. Lalu, apa itu adab? Dalam kitab Lisan Al-‘Arab, adab dimaknai sebagai perilaku terjaga dari orang-orang yang beradab. Akar katanya berarti “mengajak” atau “memanggil”—karena adab mengarahkan manusia untuk melakukan perbuatan terpuji dan mencegah mereka dari tindakan tercela. Adab juga bermakna kedisiplinan diri, proses pembelajaran, kesantunan, dan cara bersikap baik kepada sesama (h.10).

Pendidikan memiliki peran krusial dalam membentuk dan memajukan peradaban. Sejarah menunjukkan bahwa bangsa atau masyarakat yang memberi perhatian besar terhadap pendidikan, terbukti mampu membangun peradaban mereka dengan kuat. Pendidikan memperkuat fondasi budaya dalam berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, seni, dan sastra. Akibatnya, mereka tumbuh menjadi masyarakat maju yang memberi kontribusi besar secara ilmiah, sosial, dan intelektual.

Contoh nyata dapat dilihat dari peradaban-peradaban besar masa lalu seperti Mesir Kuno, Babilonia, Yunani, dan Romawi. Semua menunjukkan betapa pendidikan memainkan peran penting dalam keberlanjutan dan kemajuan peradaban mereka.

Hal yang sama juga berlaku dalam sejarah Islam. Baik Al-Qur’an maupun hadits mengajak umat Islam untuk menuntut ilmu dan menguasainya—tentu melalui proses pendidikan. Akibatnya, terbukalah banyak peluang untuk membangun peradaban Islam yang gemilang.

Islam tidak hanya mendorong pencarian ilmu, tetapi juga menyediakan sarana dan metode untuk mencapainya melalui pendidikan. Inilah yang membuat peradaban Islam berkembang selama berabad-abad, bahkan turut memengaruhi peradaban Barat sejak era Renaisans Eropa (h.58).

Sistimatika Bagus

Buku ini berisi tujuh bagian. Pertama, Konsep Pendidikan. Di dalamnya, terdapat banyak pasal antara lain: Makna Pendidikan, Takdib atau Penanaman Adab / Etika, Taklim / Pengajaran, dan Hidayah / Petunjuk. Ada juga, Perkembangan Pengertian Pendidikan, Watak Pendidikan, Tema Pendidikan, Fungsi-Fungsi Pendidikan, serta Peran Pendidikan dalam Menciptakan dan Mengarahkan Masa Depan.

Kedua, Jenis-Jenis Pendidikan. Di dalamnya, ada banyak pasal, di antaranya: Pendidikan Intelektual, Pendidikan Moral, Pendidikan Sosial, Pendidikan Keilmuan, Pendidikan Estetika, dan Pendidikan Keterampilan. Bagian ini ditutup dengan pasal: Di Mana Pendidikan Agama?

Ketiga, Pengertian Pokok-Pokok Pendidikan. Di dalamnya banyak pasal, di antaranya adalah Makna Ushul (Prinsip-Prinsip) Secara Bahasa. Ada juga, Makna Istilah, Kesehatan Mental, dan Psikologi Pendidikan.

Keempat, Sisi Ilmiah Pokok-Pokok Pendidikan. Di dalamnya banyak pasal, di antaranya: Kebutuhan Manusia Akan Ilmu-Ilmu Pengetahuan dan Urgensi Penelitian Ilmiah dalam Pendidikan. Juga, ini: Dapatkah Terbentuk Ilmu Pendidikan? Pun, ada ini: Pandangan Kritis tentang Pokok-Pokok (Pendidikan).

Kelima, Bidang-Bidang Pokok-Pokok Pendidikan. Di dalamnya banyak pasal, antara lain: Pokok-Pokok Agama, Pokok-Pokok Filosofis, Pokok-Pokok Sejarah, dan Pokok-Pokok Psikologis.

Keenam, Bidang-Bidang dalam Pokok-Pokok Pendidikan. Di dalamnya terdapat banyak pasal, antara lain: Pokok-Pokok Kebudayaan, Pokok-Pokok Biologis, Pokok-Pokok Alam, Pokok-Pokok Ekonomi, dan Pokok-Pokok Manajemen.

Ketujuh, Perumusan Pokok-Pokok Pendidikan dalam Pemikiran Pendidikan Kontemporer Kita. Di dalamnya, banyak bahasan termasuk Perumusan Pokok-Pokok Abad 21.

Kaya Manfaat

Buku ini didukung oleh sumber bacaan yang luas. Di Daftar Pustaka tercantum 119 buku sebagai rujukan. Ini, meyakinkan.

Ini buku berharga. Kehadirannya didesain untuk bisa memberikan pemahaman dan pedoman terkait seluk-beluk dunia pendidikan atau tarbiyah. Pasti, berguna bagi banyak kalangan.

Buku ini tidak hanya penting dibaca oleh para pendidik seperti guru, dosen, dan pendakwah. Buku ini juga penting untuk dijadikan pegangan bagi para orang tua sebagai pendidik pertama dan utama dari anak-anaknya. Pun, buku ini bermanfaat bagi mahasiswa yang menempuh Studi Ilmu Pendidikan atau Tarbiyah. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *