Inpasonline, 16/6/11
Jakart–Pemerintah RI dan Rabithah Alam al Islami (Ikatan Islam se-Dunia) organisasi non pemerintah (NGO) yang berpusat di Mekkah, Arab Saudi berencana menyelenggarakan Muktamar al Ilam al Islami (Konferensi Penerangan Islam Internasional). Direncanakan kegiatan ini digelar pada bulan Desember 2011.
Demikian diungkapkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bahrul Hayat kepada pers di Jakarta, Senin (13/7) usai menandatangani MoU dengan Rabithah Alam al Islami atau The Muslim World League. “Konferensi Penerangan Islam Internasional yang pertama pernah diselenggarakan di Jakarta tahun 80-an, saat itu Menteri Penerangan Harmoko,” kata Bahrul.
Sekjen mengatakan, peran media sangat penting dalam era globalisasi khususnya bagi dunia Islam. “Media telah memberi kontribusi bagi perkembangan yang terjadi di dunia Islam,” ujarnya seraya menambahkan tema konferensi yaitu tentang media dan teknologi informasi di dunia Islam mencari solusi negara-negara Islam menghadapi perkembangan pesat ICT.
“Tapi tema ini akan difinalkan pada minggu kedua pertemuan dengan Rabithah,” ujarnya lagi.
Kita berharap, lanjut Sekjen, media dapat membantu pengembangan informasi di negara-negara Islam yang miskin. “Bagaimana posisi negara-negara miskin dalam menghadapi ICT (Information and communications technology),” katanya.
Sekjen menjelaskan, konferensi penerangan Islam internasional akan diikuti menteri-menteri komunikasi di negara-negara Islam serta para pakar komunikasi atau ahli media internasional dari negara Islam. “Pada sesi akhir akan ada deklarasi dari para peserta,” tambahnya.
Selain itu diharapkan forum berskala internasional dapat diselenggarakan secara rutin secara periodik. “Mungkin setahun atau dua tahun sekali,” kata Bahrul.
Dikatakan, bagi pemerintah RI kegiatan ini merupakan bagian dari mengajak dunia melihat konstelasi media di negara-negara Islam, ini juga peluang untuk membuktikan bahwa Indonesia menjadi salah satu pusat peradaban Islam di dunia.
Direktur Utama Media dan Relasi Rabithah Alam al Islami Hassan Al Ahdal mengatakan Indonesia mempunyai peran strategis di mata dunia internasional. Terutama untuk memberikan wajah Islam yang sebenarnya. Apalagi Indonesia adalah negara dengan populasi penduduk Muslim terbesar. “RI dan MWL berkomitmen kampanyekan Islam agama damai.”
Hassan mengatakan, konferensi yang akan digelar nantinya merupakan kelanjutan dari konferensi yang pernah digelar perdana di Jakarta pada 32 tahun silam. Konferensi akan mengagendakan beberapa hal penting. Terutama adalah membahas kesiapan dunia Islam menghadapi perkembangan ICT. Konstribusi dan bagaimana media berperan termasuk topic yang akan dibahas.
Hassan menegaskan media mempunyai peran vital dalam penyebaran informasi. Media-media di negara Islam dituntut memberikan informasi akurat dan benar tentang wajah Islam yang sebenarnya. Informasi itu akan dapat mengikis opini barat yang selama ini memberkan stigma buruk terhadap Islam. “Islam agama damai bukan agama terorisme.”(ks)