Oleh M. Anwar Djaelani
Di Ramadhan 2014, Israel kembali menyerang Gaza–Palestina. Korban akibat serangan itu sudah melewati jumlah korban serangan serupa pada November 2012. Hal yang pasti, ini menambah panjang catatan kebrutalan Israel di Palestina. Apa yang bisa kita bantu untuk menghapus air mata (baca: penderitaan) rakyat Palestina?
Penderitaan Berat
Mengapa Israel menyerang Gaza lagi? Dalih mereka, sebagai balasan atas tewasnya tiga pemuda Israel dan untuk mencari siapa pelaku di balik pembunuhan itu. Dalih itu terasa sebagai sikap yang terlalu berlebihan.
Aktivis HAMAS (organisasi jihad di Palestina, yang banyak berdomisili di Gaza), membatah jika terlibat pembunuhan itu. Malah HAMAS curiga jika kematian tiga pemuda itu sekadar alibi Israel untuk menyerang Gaza.
Ketika tulisan ini dibuat, korban meninggal sudah lebih dari 200 orang. Serangan Israel sejak awal pekan kedua Juli 2014 itu telah menyebabkan banyak kerusakan termasuk –sekadar contoh- 560 rumah warga di Gaza hancur dan tak layak huni lagi (www.republika.co.id 16/07/2014).
Israel memang brutal! Bahkan di Masjid Al-Aqsha-pun mereka tak ragu melakukan kekerasan. Dikabarkan, bahwa telah terjadi bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Israel di dalam komplek masjid Al Aqsha pada 15/07/2014. Bentrokan terjadi antara jamaah yang hendak memasuki masjid Al Aqsha dengan pasukan khusus Israel. Tidak hanya jamaah, beberapa karyawan dari kementerian Palestina yang juga berada di sana, turut menjadi korban (www.republika.co.id 16/07/2014).
Atas tragedi di Palestina (yang kali ke sekian) ini, warga dunia ramai mengecam Israel. Banyak aktivis kemanusiaan di berbagai penjuru dunia berdemonstrasi memrotes agresi militer Israel itu. Puluhan ribu orang di seluruh dunia beraksi mengecam kebrutalan Israel pada Jum’at 11 Juli 2014 yang ditetapkan sebagai Hari Kemarahan Internasional.
Di beberapa kota besar di Amerika Serikat, seperti New York, Chicago, Boston, San Francisco, Los Angeles, dan Washington DC, ribuan orang menuntut diakhirinya serangan dan penjajahan Israel terhadap Palestina. Mereka juga menuntut dihentikannya bantuan militer AS untuk Israel senilai 3 miliar dolar setiap tahunnya.
Protes juga diadakan di kota-kota lain seperti Austin, San Diego, New Orleans, Portland, Hartford, Philadelphia, Pittsburgh, Albuquerque, Omaha, Syracuse, Dearborn, Indianapolis, Nashville, Fort Lauderdale dan Tampa (www.hidayatullah.com 13/07/2014).
Dua hari setelah itu -15/07/2014-, situs www.republika.co.id mengabarkan bahwa warga masyarakat di seluruh dunia mengecam atas tindakan kekerasan Israel terhadap Palestina. Di berbagai Negara, masyarakat dunia dari berbagai latar belakang berpartisipasi dalam aksi protes mengutuk Israel. Di Venezuela, El-Savador dan Perancis –misalnya-, banyak warga yang berkumpul di depan kedutaan Israel, kemudian melakukan aksi protes dengan mengibarkan bendera Palestina.
Para demonstran meneriakkan slogan-slogan kecaman terhadap Israel dan -sebaliknya- mendukung Palestina sambil mengibarkan bendera Palestina. Mereka mendesak masyarakat internasional agar melakukan berbagai tindakan untuk menghentikan pembantaian warga sipil Palestina yang tak berdosa oleh Israel.
Hal yang pasti, serangan Israel yang ‘terakhir’ ini menambah panjang daftar penderitaan warga Palestina. Lihatlah, sejak 1940-an, sejumlah pembantaian telah dilakukan Israel secara masif untuk meneror dan mengusir warga Palestina dari tanah airnya.
Terkait kisah pilu ini, Tiar Anwar Bachtiar menulis buku berjudul “HAMAS, Kenapa Dibenci Amerika? Di dalamnya, ada ‘sebagian sejarah’ kekejaman Israel atas Palestina.
Berikut ini catatan ulah biadab Israel terhadap warga Palestina seperti yang dikutip www.dakta.com 12/07/2014 dari buku Tiar Anwar Bachtiar tersebut. 1).Pembantaian King David tahun 1946: 92 warga paletina tewas. 2).Pembantaian Baldat As-Syaikh tahun 1947: 60 orang tewas. 3).Pembantaian Yehida, tahun 1947: 13 orang tewas. 4).Pembantaian Khisa, tahun 1947: 10 orang tewas. 5).Pembantaian Qazaza, tahun 1947: 5 anak-anak tewas. 6).Pembantaian Hotel Samirami tahun 1948: 19 orang tewas. 7).Pembantaian Naser Al-Din, tahun 1948. 8).Pembantaian Tantura, tahun 1948: 200 orang tewas. 9).Pembantaian Masjid Dahmash tahun 1948: 100 orang tewas. 10).Pembantaian Dawayma tahun 1948: 100 orang tewas. 11).Pembantaian Houla, tahun 1948: 85 tewas. 12).Pembantaian Salha, 1948: 105 orang tewas. 13).Pembantaian Deir Yasin, tahun 1948: 254 orang tewas. 14).Pembantian di Qibya tahun 1953: 96 orang tewas. 15).Pembantaian di Kafr Qasem tahun 1956: 49 orang tewas. 16).Pembantaian di Khan Yunis tahun 1956: 275 orang tewas. 17).Pembantaian di Gaza tahun 1956: 60 orang tewas. 18).Pembantaian di Fakhani tahun 1981: 150 orang tewas. 19).Pembantaian di Masjid Ibrahimi tahun 1994: 5 orang tewas. 20).Pembantian Qanatahun 1996: 109 orang tewas. 21).Pembantaian Sabra dan Satila, ratusan orang tewas.
Tampak, bahwa catatan di atas hanya ‘sebagian sejarah’ kekejaman Israel atas Palestina. Sebab, catatan itu hanya sampai 1996. Sementara, kekejaman Israel –bisa dibilang- terus terjadi dan bahkan sampai ketika tulisan ini sedang dibuat.
Jalan Mulia
Sadar bahwa warga Palestina adalah Muslim dan mereka tergolong sebagai ‘penjaga’ Masjidil Aqsha, mari kita bantu mereka secara maksimal. Sungguh, ada tantangan jihad di depan mata. “Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan” (QS At-Taubah [9]: 20). Perhatikan, jihad bisa dengan mengorbankan harta dan jiwa kita.
Terakhir, Israel itu pelaku kemunkaran. Maka, untuk menghadapinya, tersedia tiga jalan mulia: Lewat ‘tangan’, lisan, atau doa. “Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemunkaran hendaklah dia mengubah dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika dia masih tidak mampu, maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman” (HR Muslim).
Apapun pilihan jihad kita, semoga itu bisa memercepat terhapusnya ‘air mata’ Palestina. Semoga Allah segera memenangkan para ‘Tentara’-Nya. Aamiin. []
saudaraku…penderitaan palestin masih sangat panjang…setidaknya..ketika seantero dunia telah amat membenci yahudi,hingga tak ada tempat bagi merekauntuk bersembunyi…hingga dibalik batu sekalipun..
Allah sudah tetapkan kerumitan ini..hingga jelas,siapa yang berpegan dijalan Allah….Perjuangan membela rakyat Palestin harus terus dilakukan…
Kadang aq berpikir…apa yg dilakukan Adolf Hitler ada benarnya…”Si sombong yg keras kepala” itu harus dihukum…tapi jika memang belum saatnya..itu hanya akan menjadi torehan sejarah..
dan fakta seolah berkata sebaliknya..
Maka tunggulah kau Yahudi..ketika tak ada sekutu lagi yang membelamu..akibat kekejian yg kau tebar,hingga mencabik rasa kemanusiaan segala umat..semua ras..semua agama… dan semua itu menjadi bagian dari episode cerita panjang perjalanan kehidupan semesta…akhir episode kehidupan manusia..