Inpasonline.com-Wacana Islamisasi hingga saat ini oleh sebagian pihak masih difahami secara tidak tepat. Padahal, Islamisasi telah berhasil melahirkan individu-individu berakhlak dan beradab tinggi yang unggul dalam pelbagai bidang. Serta membina institusi kemasyarakatan yang bermanafaat untuk semua,
Demikian dikatan oleh Prof. Wan Mohn Nor Wan Daud, Direktur CASIS (Centre for Advanced Studies on Islam, Science and Civilisation) Universiti Teknologi Malaysia. Menurutnya, Islamisasi telah membentuk peradaban yang inklusif dan majmuk di pelbagai bahagian dunia. Bertujuan membawa rahmat dan keadilan kepada semua.
“Islam adalah satu agama yg membentuk diri pribadi manusia, masyarakat dan peradabannya. Proses pembentukan ini yg lama terjadi melalui budaya ilmu yg komprehensif, adab dan akhlak yg berperikemanusiaan serta strategi yg tegas-bijaksana disebut islamisasi (bukan: islamisisasi). Lawannya? De-islamisasi”, terang pakar Filsafat Pendidikan dan Pemikiran Islam itu.
Prof. Wan – demikian panggilan akrabnya – menyayangkan kaum Muslim yang menentang proses Islamisasi dikarenakan salah faham. Baginya, orang Islam yang menolak itu tidak wajar.
“Tidaklah wajar jika terdapat dari kalangan mereka yang mengaku menganut agama ini menentang proses ini kerana beberapa kesilapan, kelemahan dan keterlampauan sesetengah ulama, penguasa dan birokrat atau masyarakat Islam kontemporer. Amatlah berbahaya bagi agama dan umat Islam (termasuk mereka juga di akhirat nanti) jika gesaan dan tekanan golongan keliru ini dituruti kerana kedudukan mereka di mata masyarakat internasional yang sealiran”, tegasnya.
Ia juga menambahkan, salah satu kesalahan menyikapi ide Islamisasi adalah Islamisasi dianggap Arabisasi.
“Islamisasi tidak sama dengan Arabisasi yang mengenepikan semua unsur-unsur lokal dan antarabangsa yang tidak menyalahi pandangan alam, akhlak dan syariat Islam. Islamisasi juga tidak sama dengan birokratisasi yang mahu memaksa semua orang mengikut prosedur-prosedur tertentu dengan keras tanpa budibicara dan sikap perikemanusiaan, serta dgn alasan-alasan yang tidak masuk akal. Islamisasi juga menentang keras segala bentuk budaya anti-ilmu, kezaliman, korupsi, extremisme dan terorisme” tambahnya.
Karena itu, ia menganjurkan untuk meneruskan perjuangan Islamisasi dengan mengedepankan adab dan akhlak terpuji.