Menengok Muslim Paris Di Tengah Isu Islamophobia

Written by | Berita, Internasional

IMG-20151205-WA0018Inpasonline.com-Teror bom Paris yang baru-baru ini terjadi pada Jumat 13 November 2015 ternyata tidak sepenuhnya mempengaruhi kehidupan Muslim di Paris.

Abbas Rahbini, seorang dai Brunei Darussalam asal Madura baru-baru ini melakukan perjalanan ke negara Prancis. Abbas bersama rombongan keluarga sengaja menengok kehidupan kaum Muslimin di kota Paris. Ternyata ia menemukan geliat positive aktivitas Muslim.

“Saya sempat was-was ketika akan masuk Prancis. Pemeriksaan lumayan ketat, bahkan sebelum masuk saya harus diambil sidik jari dulu”, ujarnya kepada inpasonline.

Menurut Abbas, orang-orang Paris sepertinya sudah tidak terpengaruh dengan teror bom itu. Mereka terbiasa dengan orang-orang Islam. Rombongan Abbas yang dibawa semuanya wanita berjilbab baik, namun warga Prancis biasa-biasa saja. Belum ada yang aneh atau ganjil yang ia temukan.

Tidak sulit menjumpai muslimah berjilbab di jalanan kota Paris. Terlihat mereka biasa saja. Juga tak nampak sikap negatif dari warga Paris.

“Ketika berkunjung ke menara Eiffel, saya bertemua seorang pedagan souvenir berkulit hitam, sebut saja namanya Yousef. Dia fasih berbahasa Arab”, tambah Abbas.

Abbas menceritakan, beberapa kali dia disapa dengan ‘Assalamualaikum’ oleh beberapa orang ketika di jalan. Dan setiap mereka sesama Muslim bertemu, tidak segan mengucapkan ‘Assalamualaikum’. Termasuk ketika dia di sapa oleh seorang pedagang Muslim berkulit hitam.

“Saya 100 % seorang Muslim. Kami tidak sulit belajar bahasa Arab, karena di sini pun kami bisa belajar bahasa Arab dengan mudah. Kami aktif sebagai Muslim”, ujar Yousef, seorang pedagang souvenir yang ditemui Abbas Rahbini di sekita menara Eiffel.

Dalam ceritanya, Yousef dengan bangga menerangkan bahwa dia seorang Muslim bisa belajar bahasa Arab di Paris. Meskipun bukan berasal dari Arab atau berbangsa Arab, menurut Abbas, bahasa Arab Yousef bahkan lebih fasih dari pada teman dia yang belajar di pesantren di Indonesia.

Dalam pengamatan dia, Muslim di Paris cukup aman. Bahkan, perkembangan Muslim di sini cukup bagus. Di kota Paris saja, jumlah warga Muslim diperkirakan lebih dari satu juta.

Orang Islam di Paris menurutnya biasa-biasa saja, seperti tidak pernah ada kejadian yang menghebohkan seperti yang diberitakan selama ini.

Kemungkinan ada diskrimanasi atau orang phobia terhadap Islam, namun tidak begitu banyak. Sebab menurut pengamatan Abbas, untuk ukuran negara sekuler seperti Prancis, perkembangan Muslim di Paris sangat bagus.

Bahkan, Islam bisa berkembang lebih baik lagi tidak hanya di Prancis tetapi di daratan Eropa. Menurutnya, meskipun orang-orang jahat membuat konspirasi untuk memadamkan cahaya Islam, agama ini tetap akan menyebar di berbagai negara. (laporan Abbas Rahbini dari Paris).

 

Last modified: 05/12/2015

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *