Ironis memang, bulan Masehi jauh lebih populer dibanding bulan Islam. Tapi memang begitulah fakta yang ada. Dan ini masalah klasik, yang akan terus menjadi klasik jika tidak ada upaya dari umat Islam sendiri untuk minimal mengenalkannya dan terus menapaktilasi bulan-bulan Islam.
Salah satu bulan penting yang menjadi penanda pergantian tahun dalam kalender Hijriyyah adalah bulan Muharram. Tanggal 1 Muharram menggiring umat Islam ke tahun yang baru. Umat Islam menyemarakkan pergantian tahun ini dengan beragam kegiatan yang meski kuantitasnya jauh di bawah pergantian tahun Masehi, namun kualitasnya tentu jauh lebih baik karena minus maksiat dan hura-hura tidak berguna.
Tidak seperti tanggal 10 Muharram dimana umat Islam disunnahkan puasa pada tanggal tersebut, tidak ada tuntunan khusus untuk merayakan 1 Muharram. Jadi, hal ini tidak dianjurkan apalagi disunnahkan. Namun seperti yang sudah dijelaskan di atas, keawaman umat Islam akan bulan-bulan Islam akan tetap menjadi permasalahan klasik jika tidak ada upaya dari umat Islam untuk mengenalkannya ke publik.
Berawal dari tujuan di atas, maka sebuah langkah yang patut kita berikan apresiasi kepada pihak-pihak yang selama ini memberi perhatian terhadap pengenalan Tahun Baru 1 Muharram. Mungkin mereka hanya bergerak dalam sunyi, namun Alloh SWT, Rasul-Nya, serta orang-orang yang beriman pasti akan melihat upaya tersebut.
Seperti yang dilakukan oleh stasiun MNC TV pada tanggal 27 November 2011. Stasiun TV yang merupakan hasil transformasi dari TPI ini pada 1 Muharram 1433 H menampilkan muhasabah 1 Muharram yang diisi salah satunya oleh ustadz Subki al-Bughuri. Ustadz muda ini mengajak para pemirsa dimana pun berada untuk introspeksi diri.
“ Di tahun 1433 H ini marilah kita sama-sama ‘hasibu anfusakum qobla an tuhasibu’ (koreksilah diri kalian sebelum mengoresi orang lain, red). Segeralah bertobat, sebelum datang kematian. Semoga Alloh mengampuni kesalahan kita. Orang-orang yang bertobat itu, merekalah yang insya Alloh akan dimudahkan dari azab dan dimasukkan ke dalam surganya Alloh SWT. Marilah kita beristighfar dan bersholawat. Meskipun kita belum melihat wajah Nabi SAW, namun dengan sholawat, maka Nabi SAW akan mengakui kita sebagai umatnya dan mendapatkan syafa’at,” ajak ustadz Subki kepada seluruh pemirsa dan jama’ah pengajian yang hadir di studio MNC TV.
Ustadz Subki berharap kondisi umat Islam semakin baik di tahun yang baru ini. Semua hanya bisa dilakukan jika umat Islam bersedia melakukan muhasabah diri dan bertobat. Islam adalah agama yang mulia, yang menghendaki kebersihan diri setiap pemeluknya, baik dari segi fisik maupun non-fisik. (Kartika Pemilia)