MUI: Jangan Asal Datang, Lihat Keterkaitan NII KW IX dengan Al-Zaytun

 

Sikap Menteri Agama yang terkesan membela Al-Zyatun mendapat respon dari MUI Pusat. Menurut MUI, untuk membuktikan keterkaitan itu tidak bisa dilakukan hanya dengan asal datang ke Ma’had Al Zaytun.

“Dari penelitian kami pada 2002, ada keterkaitan kepemimpinan dan finansial. Untuk klarifikasi itu tidak hanya asal datang. Perlu auditing pada keuangannya dari dulu dan sekarang. Sumbernya itu bagaimana,” ujar Ketua MUI, Amidhan.

Amidhan menegaskan, dari segi pendidikan, Al Zaytun tidak ada masalah. Karenanya pesantren tersebut harus diselamatkan dari kemungkinan cengkeraman NII KW 9. Soal auditing dana Al Zaytun dan mendalami dugaan keterkaitan dengan NII KW 9, menurut Amidhan, bukan domain MUI, melainkan pemerintah.

“Itu urusan negara. Begitu juga soal penyimpangan NII KW 9 yang menabrak pilar kenegaraan itu, juga soal kriminalitas adalah urusan negara juga. MUI tidak punya domain. MUI hanya ingin meluruskan pemahaman,” bebernya.
Terkait penggantian ketua Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) sebagai pengelola Al Zaytun, imbuhnya, tentu bukan persoalan mudah. Sebab yayasan memiliki badan hukum. Amidhan mendorong kepolisian untuk bertindak lebih cekatan, mengingat sudah ada berbagai laporan kepada polisi.

“Ini kepolisian dong (bertindak). Kan sudah ada yang melapor, laporan banyak. Kalau Menag melihat tidak ada keterkaitan, itu urusan Menag,” kata pria berkacamata ini.

Amidhan menuturkan, penelitian MUI pada 2002 terkait Al Zaytun dan NII KW 9 telah disampaikan ke Kementerian Agama, Mabes Polri dan Kejagung. “Waktu itu yang menerima kita Kombes Dada Rosada, masih ada catatannya di kita. Penelitian saat itu tidak kita buka ke publik karena situasinya yang membuat tidak mudah untuk dibuka,” terangnya.

Kendati penelitian dilakukan MUI 9 tahun lalu, namun masih cukup relevan dengan kondisi sekarang ini. “Dilihat relevan atau tidak dengan kondisi sekarang, saya kira masih cukup relevan. Tidak ada yang beda dengan yang belakangan ini kita dengar,” ucap Amidhan.

Menurut peneliti MUI terdapat 3 hubungan antara Al Zaytun dengan NII KW 9. Pertama, hubungan historis di mana kelahiran Ma’had Al Zaytun memiliki hubungan historis dengan organisasi NII KW 9. Kedua, hubungan finansial di mana ada aliran dana dari anggota dan aparat teritorial NII KW 9 yang menjadi sumber dana signifikan bagi kelahiran dan perkembangan Ma’had Al Zaytun. Ketiga, hubungan kepemimpinan di mana kepemimpinan di Ma’had Al Zaytun terkait dengan kepemimpinan di organisasi NII KW 9 terutama pada figur Panji Gumilang dan sebagai pengurus YPI.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) masih berpegang pada penelitiannya pada 2002, bahwa ada keterkaitan pemimpin Al Zaytun dengan NII KW 9. (dtk/r)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *