Feminis Saudi Serukan Poliandri

Written by | Internasional

Inpasonline, 20/5/11

Arab Saudi kita kenal sebagai negara yang menerapkan aturan ketat bagi wanita. Namun siapa sangka, Arab Saudi ternyata mampu melahirkan seorang penulis liberal-feminis yang bernama Nadine el-Bedair. Nadine lahir pada 4 Oktober 1978, dari pasangan pengusaha Saudi Sulaiman El-Bedair dan Nabilah Nazir. Saat ini Nadine menetap di Dubai.

Wanita yang berprofesi sebagai jurnalis ini mulai menulis di Koran Saudi, ‘Okaz’, kemudian di majalah ‘al-Majallah’, dan surat kabar ‘al-Wathan’. Kemudian bekerja sebagai pembawa program ‘al-Musawat’ (Kesetaraan) di TV al-Hurrah (Freedom). Menulis artikel di berbagai surat kabar Arab Saudi dan mempunyai perhatian pada liberalisme, politik dan perempuan di dunia Arab serta tantangan yang dihadapi mereka dan perlakuan tidak adil terhadap wanita di negara-negara Timur Tengah.

Namanya mulai mencuat ketika Nadine menulis Artikel, Empat Suami Saya dan Saya,” diterbitkan pada 11 Desember 2009 dalam alMasry alYoum, ditulis oleh wartawan TV Saudi, Nadine alBedair, dan menyerukan bagi perempuan untuk memiliki hak untuk menikah lebih dari satu orang sebagai bagian dari kesetaraan gender.

Dalam artikel tersebut, Nadine bertanya mengapa laki-laki memiliki hak untuk menjadi bosan dengan satu perempuan dan oleh karena itu memiliki hak untuk menikahi tiga wanita, sementara wanita tidak.Tetapi seorang wanita tidak bisa menipu, bukan karena dia tidak bosan. Bahkan, dia mungkin tidak merasakan kenikmatan sejak malam pertama perkawinan yang diatur tersebut. Tapi tradisi dan ulama memaksanya untuk tinggal di rumah dan diam.

“Seorang pria akan berkata,” ‘Saya bosan. Dia telah menjadi seperti saudara bagi saya. Saya tidak lagi tertarik secara seksual padanya’…. Ini yang saya sebut kecurangan dimulai sejak tradisi dan ulama memberikan laki-laki dengan obat untuk penyakit kebosanan,” tulis artikel tersebut.

Penolakan terhadap ide Nadine pun bermunculan. Nadine serta pimred surat kabar tersebut diancam untuk diajukan ke pengadilan dengan tuduhan menyebarkan kekejian dan mendukung perbuatan maksiat. Tapi Nadine tetap geming terhadap semuanya. Feminis liberal ini mengkampanyekan lelaki setia pada satu pasangan. Bagi yang berpoligami pantas untuk dijebloskan ke penjara, karena merupakan praktek atau mempraktekkan perbudakan demi memuaskan nafsu seksualnya. Bahkan bukan sampai disitu pandangan Nadine. Lebih jauh dia mengatakan bahwa perempuan sebenarnya yang memerlukan (poligami/poliandri), karena pada hakikatnya wanita adalah makhluk manja. Oleh karena itu perempuan lebih berhak bersuami empat sehingga dia mendapatkan pelabuhan untuk  bermanja-manja kepada suami yang banyak itu. Sungguh, terlalu! (Kar/alrabiy/kmpna)

               

Last modified: 20/05/2011

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *