KH. Idrus Ramli: Perbedaan Sunni dan Syiah pada Masalah Akidah

Idrus-Ramli-307gzy22j77wrh0g0zrjswInpasonline.com/new/-Perbedaan antara Ahlus Sunnah (Sunni) dan Syiah sering membingungkan masyarakat awam. Padahal, di antara keduanya ada perbedaan mendasar, utamanya menyangkut akidah. Demikian disampaikan KH. Idrus Ramli, dewan pakar ASWAJA Center Jawa Timur.

“Mewaspadai Syiah bukan semata karena ancaman politik, atau ancaman stabilitas keamanan seperti yang terjadi di Yaman, Suriah dan lainnya. Tetapi yang lebih berbahaya dari itu, karena Syiah ini mengancam akidah,” jelas Gus Idrus, demikian panggilan akrabnya dalam kajian dan seminar bertema “Mewaspadai Bahaya Syiah dan Liberalisme” bertempat di Hall Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Ahad, (01/11/2015) kemarin.

Mengutip para ulama, Gus Idrus, menyatakan bahwa Syiah merupakan aliran atau ajaran yang menyesatkan, yang kalaupun tidak sampai batas kufur paling tidak Syiah jelas adalah sesat, yang mana hukumnya merupakan dosa besar.

Di antara kesesatan Syiah, lanjut Gus Idrus, adalah perbedaan fatal dan mendasar yang menyangkut akidah. Seperti di antaranya dalam hal Rukun Iman, Rukun Islam, dan Kitab Al-Qur’an.

“Kalau kita rukun Iman kan sudah mafhum. Tapi kalau Syiah rukun Imannya yaitu Tauhid, Nubuwwah, Imamah, Al-Adlu dan Al-Ma’ad,” jelas alumni Pesantren Sidogiri ini.

“Al-Adlu itu keadilan. Maksudnya mereka (orang Syiah, red) menetang atau tidak percaya dengan qadha dan qadar. Kalau Al-Ma’ad maksudnya hari kiamat,” tambahnya.

Selain itu, lanjut Gus Idrus, rukun Islam Syiah juga berbeda dan bermasalah.

“Kalau di Syiah, rukun Islam yang pertama itu shalat. Kemudian puasa, zakat, haji dan yang terakhir adalah al-Wilayah. Yakni mentaati imam-imam Syiah yang dua belas,” paparnya.

Kemudian, perbedaan dan kesesatan Syiah yang mendasar, lanjut Gus Idrus, adalah soal pandangan Syiah terhadap kitab suci Al-Qur’an.

“Menurut orang Syiah Al-Qur’an yang ada sekarang ini palsu, tidak asli. Mereka beranggapan 2/3 ayat Al-Qur’an sudah hilang karena dibuang oleh sahabat,” ungkap Gus Idrus.

Menurut Gus Idrus, sentral doktrin yang menjadikan Syiah sesat adalah karena hal imamah. Ia menambahkan bahwa Syiah terpecah hingga 300 golongan, yang mana satu dengan yang lainnya saling mengkafirkan, tetapi bersatu saat melawan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.

“Bagi orang Syiah, imam mereka dianggap pemimpin yang ma’shum melebihi para malaikat dan nabi. Ini sumber kesesatan doktrin Syiah,” papar Gus Idrus.

“Sekalipun diantara golongan yang paling halus, yaitu Syiah Ziyadiyah tetap adalah sesat,” pungkasnya. (sumber:hidayatullah.com/Yahya G).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *