Ekspansi Syiah Melalui Pendekatan Finansial dan Kultural

Written by | Nasional, Newsflash

AAidrus ramliInpasonline.com-Perkembangan Syiah saat ini sangat massif. Harus dipantau dan dicermati. Melakukan pendekatan ekonomi dan kultural.

Hal itu disampaikan Gus Idrus Romli kiai muda NU (Nahdlatul Ulama) asal Jember, pada saat acara Munas I MIUMI (Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia) di AQL Center Tebet Jakarta pada Rabu (11/06) kemarin.

Gus Idrus Romli, yang juga salah satu inisiator MIUMI menilai perkembangan Syiah saat ini di daerah-daerah dan kampung perlu dicermati dengan serius.

Dua pendekatan Syiah

Menurutnya, di daerah terutama di kantong NU Syiah melalukan pendekatan secara finansial dan kultural.

“Dari pengalaman saya, pendekatan Syiah ke NU melalui dua cara, yaitu memberi santunan ekonomi dan kultural”, ujarnya.

Dari pengalaman yang ia dapati, kader-kader Syiah membuat proposal dana ditujukan ke kedutaan Iran. Bahkan, dalam catatan dia, ada orang Sunni dimasukkan daftar penerima dana oleh kader Syiah.

“Itu dilakukan dengan sengaja untuk menjerat orang Sunni secara finansial” tambah kiai alumni Pesantren Sidogiri tersebut.

Beberapa di antara kader Syiah mendaftarkan diri sebagai kader Syiah untuk mendapatkan ‘santunan’ tersebut.

“Bagaimana orang kampung tidak tertarik, lha ngaji dikasih uang dan beras. Mereka senang. Padahal tidak tahu apa-apa tentang Syiah”, kisahnya.

Selain itu, Syiah mengembangkan cara-cara kultural. Misalnya mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat, lalu mendekati tokoh atau ustadz-nya.

“Tokoh-tokoh kita yang bersikap mendiamkan Syiah. Tidak peduli.  Sangat rawan jeratan Syiah. Orang Syiah akan mendekati dan memberi puji-pujian berlebihan kepada tokoh tersebut”, tambahnya.

Ia menilai, Syiah berkembang karena ada tokoh Sunni yang dipuji-puji Syiah dihadapan jamaahnya. Supaya tokoh tersebut bersimpati pada Syiah dan makin membiarkan perbedaan-perbedaan.

Dituduh Wahabi

Gus Idrus beberapa waktu ini sering melayani debat langsung dengan tokoh Syiah. Ketika Syiah tidak bisa menjawab, mereka melayangkan tuduhan wahabi.

“Saat ini, bagi orang Syiah, yang membongkar kesesatan Syiah langsung dituduh Wahabi. Ini tuduhan sangat tidak beralasan” tegas Gus Idrus.

Ia menerangkan, memang begitu Syiah. Argumennya cukup rapuh. Sehingga main fitnah.

Padahal, Gus Idrus Ramli, dikenal di kalangan NU, sebagai kiai muda potensial yang sering mengkritik wahabi baik melalui buku atau di forum kajian ilmiah.

Karena itu, ia berharap MIUMI baik pusat maupun di daerah mencermati kasus-kasus ini dengan serius.

Kholili Hasib

Last modified: 13/06/2014

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *