Rektor UNS mengatakan hal itu sebagai sebuah dukungan atas upaya memberikan nuansa kerohanian bagi kampus.
‘’Kami ingin membentuk insan yang tidak saja memiliki kecerdasan otak, namun sekaligus juga memiliki kesalehan sosial yang dilandaskan pada ajaran agama, khususnya al-Quran,’’ kata Ravik.
Karena itulah keberadaan para hafizh di kampus itu, diharapkan akan menularkan virus kesalehan seorang manusia yang memiliki ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sekaligus diharapkan akan membawa kesalehan bagi para warga kampus lainnya.
Tidak hanya itu, Ravik juga meminta kepada pengelola fakultas sampai ke jurusan maupun program studi, untuk menjadwalkan secara rutin adanya tausiah ataupun semacam pengajian rutin di lingkungan mereka.
‘’Saya yakin ini salah satu upaya membentuk manusia Indonesia yang berkarakter. Pendidikan karakter itu harus ditanamkan melalui pemahaman agama secara baik oleh semuanya. Karena itu diharapkan langkah ini bisa berlanjut terus,’’ kata Ravik.
Rektor juga meminta kepada dosen agama Islam di setiap fakultas untuk memelopori kegiatan tersebut di lembaganya. Mereka harus bisa menjadi contoh dalam pengamalan nilai keagamaan bagi yang lainnya.
‘’Saya ingat di awal-awal bekerja di UNS ini, ada semacam ketakutan atau keengganan seorang dosen yang menunjukkan identitas keislamannya. Situasi dan kondisinya saat itu memang berbeda dengan sekarang,’’ kata dia.
Namun saat ini, justru setiap warga kampus harus bisa menjadi pelopor dalam mengamalkan ajaran agamanya, dan menunjukkan jati dirinya sebagai seorang Islam yang memiliki kesalehan.
Para penghapal al-Qur’an memiliki berbagai keutamaan. Banyak hadits Rasulullah saw yang mendorong untuk menghafal al-Qur’an atau membacanya di luar kepala, sehingga hati seorang individu muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah swt. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, “Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur’an sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh.” (HR. Tirmidzi).
Para penghafal Qur’an adalah ahlullah (keluarga Allah) yang berada di atas bumi. “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia. Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka yaa Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR. Ahmad) (Krtk/dkwtna)