Inpasonline, 20/5/11
Pemerintah Israel menyetujui program baru yang akan menetapkan Bahasa Arab sebagai pelajaran wajib di sekolah-sekolah di Israel Utara. Pelajaran Bahasa Arab mulai diberlakukan di kelas lima.
Menteri Pendidikan Israel mengatakan bahwa 200 sekolah telah bergabung dengan program ini; 42 dari mereka adalah sekolah agama. Program baru ini dipimpin oleh sekolah-sekolah di Haifa dan Israel Utara, dimana populasi penduduk Arab paling mendominasi. Kementerian menambahkan bahwa program ini akan segera diadopsi oleh sekolah-sekolah di seluruh Israel.
Ia menambahkan bahwa sampai sekarang, mahasiswa Israel memiliki pilihan untuk belajar Bahasa Arab untuk memenuhi persyaratan untuk mempelajari bahasa kedua di kelas tujuh sampai sepuluh. Pilihan bahasa asing lain yang bisa dipelajari adalah Bahasa Rusia, Prancis, atau Amharic.
Distrik utara Kementerian telah menciptakan program, berjudul ‘Ya Salam‘, bersama-sama dengan Abraham Fund. Program ini merupakan program dua mingguan untuk mempelajari Studi Arab – termasuk bahasa lisan dan tertulis – dan berbagai kelas yang dirancang untuk memperkenalkan mahasiswa dengan budaya Arab dan mahasiswa Arab dari wilayah tersebut.
“Tujuannya adalah untuk mengubah bahasa menjadi jembatan budaya – sarana komunikasi. Hal ini sangat penting bahwa setiap anak datang untuk mengetahui bahasa dan budaya untuk kemudian bisa berkomunikasi, berbicara, serta menjadi toleran di negara ini. “
Menurut Kementerian Pendidikan Israel, saat ini terdapat 1.000 guru bahasa Arab, sebagian besar dari mereka adalah orang Yahudi. Tapi di tahun ajaran yang baru 50 guru yang berasal dari bangsa Arab akan mulai mengajar Bahasa Arab secara lisan dan tertulis, sekaligus mengajar literatur.
Jika umat Yahudi saja mau mempelajari serta begitu serius mempelajari Bahasa Arab serta mengajarkannya, maka kita umat Islam harus lebih baik dari mereka. Apalagi sahabat Umar bin Khattab pernah berpesan, “Pelajarilah Bahasa Arab, karena itu adalah bagian penting dari agama kalian.” (Kar/arabnews.com)