Adian Husaini : “Indonesia adalah Negara Islam dalam Proses Penyempurnaan”

Written by | Nasional

Pencarian atau pengukuhan kembali terhadap jati diri bangsa kerap dilakukan terutama saat segenap elemen bangsa ini tergagap mendapati bangsa dan negara ini terpuruk hadapi permasalahalan yang teramat kompleks. Jika Jepang punya semangat Bushido yang menjadikan Jepang menjadi salah satu negara terkuat di Asia, lalu Indonesia punya apa? 

Maka dengan kegagapan yang nyaris melumpuhkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, seluruh elemen bangsa sibuk mencari hakikat jati diri bangsa; apa filosofi yang mendasari terbentuknya NKRI. Maka beramai-ramailah mereka menengok Pancasila yang sudah lama teronggok di bawah meja.

Kemudian timbul kebingungan serta keresahan, bagaimana Pancasila itu akan ditafsirkan? Pasca era Reformasi, simbol-simbol negara yang dibesar-besarkan – bahkan disakralkan – oleh rezim Orde Baru mengalami desakralisasi hingga bangsa ini tergilas dalam perputaran arus globalisasi yang menawarkan nilai-nilai global (baca : internasionalisasi Amerika).

Umat Islam turut terseret dalam arus perdebatan. Yang tidak mengerti fakta sejarah beranggapan bahwa Islam pastilah vis a vis Pancasila sehingga mereka tidak bisa menjadi Muslim yang baik jika hidup di negara yang berlandaskan Pancasila.

“Mengapa harus resah? Jangan berpikir dikotomis. Di Indonesia kita masih bisa menjadi Muslim yang bertakwa. Negara ini (umat Islam, red) tidak melarang umat Islam menjalankan ajaran agamanya,” jelas Adian.

Ditegaskan Adian bahwa inti sila pertama Pancasila adalah Tauhid. Dan ini adalah hal terpenting yang harus dipahami benar oleh seluruh elemen bangsa. Bangsa Indonesia bukan negara yang tidak identik dengan agama sehingga bebas untuk disekulerkan. Namun, bukan berarti Pancasila lantas bisa dijadikan pedoman amal. “Jika menyangkut pedoman amal, itu sudah masuk wilayah agama. Kita berbuat kebaikan bukan karena Pancasila mengarahkan demikian tapi karena hal itu (berbuat baik, red) semata-mata adalah perintah Alloh,” kata Adian.

“Pancasila disalahtafsirkan oleh pihak sekuler. Tafsir sila pertama Pancasila adalah Tauhid. Jadi Pancasila berada dalam bingkai worldview Islam. Saya sendiri lebih suka menyebut Indonesia adalah negara Islam dalam proses penyempurnaan,” imbuh Adian. (Kartika Pemilia)

 

 

Last modified: 14/09/2011

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *