Inpasonline, 23/09/10
Berita tentang peniliti Indonesia yang senang tinggal di luar negeri, bukanlah hal baru. Putra-putri Indoensia yang cemerlang itu memang lebih suka tinggal di luar negeri, karena mereka mendapatkan tempat yang layak di lembaga penelitian di sana. Sebaliknya, mereka tidak akan mendapat tempat yang layak jika kembali ke Indonesia.
“Para peneliti Indonesia yang berprestasi lebih tertarik untuk tinggal di luar negeri karena mereka tidak tertampung dengan baik di lembaga penelitian dalam negeri,”jelas Menristek Suharna Surapranata di sela-sela acara temu masyarakat Indonesia di Wina Kamis (23/09/10)
Kehadiran Menristek di Wina dalam rangka General Conference (GC) IAEA ke-54 bersama Ferhat Azis dari BATAN, menyampaikan pentingnya pengembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mencetak ilmuwan-ilmuwan peneliti yang dapat memberikan kontribusinya dalam pembangunan nasional.
Untuk mengatasi hal itu, menurut Menristek, perlu diciptakan sebuah strategi untuk mengubah kondisi brain drain menjadi brain circulation, semacam brain networking di kalangan peneliti dan ilmuwan, sehingga di manapun mereka berada akan dapat memberikan kontribusinya bagi pembangunan iptek di tanah air.
Di samping itu perlu didukung dengan program-program yang sinergis antara Kementerian Ristek dengan instansi-instansi terkait lainnya di tanah air.
Suasana diskusi berlangsung dengan santai dan hangat dengan pernyataan-pernyataan yang menggelitik dari para panelis dan menjadi semakin hidup oleh peran hadirin yang melontarkan tanggapan dan pertanyaan kritis kepada para panelis.
Pertemuan yang difasilitasi KBRI Wina dalam acara Temu Masyarakat ini dihadiri masyarakat Indonesia yang bekerja pada organisasi internasional, mahasiswa, masyarakat umum dan staf KBRI/PTRI Wina.
Sementara itu Dubes/Wakil tetap RI di Wina, I Gusti Agung Wesaka Puja dalam sambutannya menyampaikan rasa kegembiraannya mendapatkan kehormatan berkumpul bersama dengan Menristek dan Wamenkeu dalam acara temu masyarakat dan diharapankannya agar hadirin dapat memperoleh informasi yang lebih jelas di bidang perkembangan iptek dan ekonomi di tanah air.(antr/rl)
Last modified: 23/09/2010