Inpasonline, 11/11/10
Washington- Kelompok hak asasi Islam meyatakan kekecewaannya atas penangguhan penyerahan pasport penduduk Islam AS yang mau menunaikan haji oleh agen pemerintah Amerika Syeikat (AS).
Lembaga Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengungkap isu ini setelah sebuah masjid di utara Virginia melaporkan sebanyak 17 orang jemaah haji dari kawasan tersebut ketinggalan pesawat ke Arab Saudi setelah pasport mereka dirampas oleh pihak berwenang AS untuk sementara waktu.
Menurut lembaga itu semalam, mereka menemukan tiga bungkusan yang berisi pasport jamaah haji yang diantar oleh perusahaan yang mengurus pasport mereka di California menggunakan jasa pengantaran UPS yang dirampas oleh agen pemerintah.
“Masyarakat Islam AS perlu tahu bahwa paket itu diperiksa karena pengantarnya atau penerimanya beragama Islam atau tidak dan boleh atau tidak kiriman itu dirampas dan dibuka oleh pegawai pemerintah tanpa ijin,” kata Direktur Komunikasi Nasional CAIR, Ibrahim Hooper.
Direktur CAIR, Khadija Athman berkata, dua agen pariwisata California bertanggungjawab menguruskan visa haji dengan konsulat di Arab Saudi dan bertugas mengantar paket berisi pasport itu ke Minnesota, Seattle, California dan utara Virginia.
Sementara itu, Wakil Presiden Masjid Dar AlNoor di Manassas, Virginia, Rafi Uddin Ahmed berkata, paket yang dirampas itu diantar dengan jasa pengiriman UPS pada 1 November lalu dan mestinya tiba keesokan harinya, namun nyatanya paket tersebut tidak diterima.
“UPS sebelum ini, memberitahu paket itu hilang, sehingga Jumaat lalu mereka memberitahu bahwa paket itu dirampas oleh agen pemerintah,” katanya.
Beberapa agen telah dihubungi sebelum masjid itu mendapati pengawal perbatasan dan bea cukai AS yang bertanggungjawab merampas bungkusan itu. Meski pegawai instansi pemerintah itu dikenal profesional dan sopan-santun, namun kiriman itu masih belum tiba.
Rafi, membenarkan bahwa instansi tersebut akan membelikan tiket baru kepada jemaah haji itu. (AP/ut/r)