Inpasonline, 15/11/10
Terkait dengan adanya perbedaan dengan penetapan idul adha yang ditetapkan oleh pemerintah, maka dihimbau kepada warga Muhammadiyah untuk tidak menjadikan perbedaan ini berefek negatif. Sebab kejadian serupa sudah sering terjadi.
Demikian maklumat Ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, dan sekretaris umum Agung Danarto kepada warga Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Maklumat melalui surat nomor: 05/MLM/I.0/E/2010, diharapkan menjadi pedoman bagi warga Muhammadiyah agar menghargai perbedaan tersebut.
Berkaitan dengan pelaksanaan shalat idul adha tanggal 16, seluruh jajaran pimpinan dan warga Muhammadiyah se-Sulawesi Selatan tetap konsisten melaksanakan shalat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1431 H pada hari Selasa itu.
Penegasan ini kembali disampaikan oleh Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan Drs. H. Muhammad Alwi Uddin, M.Ag. di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Tamalanrea, Ahad, 14/11/2010, berkaitan dengan adanya pertanyaan sejumlah pihak yang mempertanyakan sikap Muhammadiyah. Lebih lanjut, dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin ini meminta agar seluruh warga Muhammadiyah tidak perlu ragu dan khawatir untuk melaksanakan shalat Idul Adha walaupun berbeda dengan apa yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Dalam kaitannya dengan hikmah Idul Adha tahun ini, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan menghimbau setiap manusia hendaknya menghormati sesamanya seperti menghormati dirinya sendiri, dan ikut berusaha menegakkan pola hidup bersama yang dijiwai oleh sikap saling percaya dengan baik (husnu al-dzan, prasangka baik), karena sikap saling tidak percaya (su’u al-dzan, prasangka buruk) adalah bertentangan dengan dasar kesucian dari fitrah yang hanif. (sm/r)