Mengisi Hari Asyura secara Benar

“Di hari ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan umat Islam agar bertaubat dan para ulama menganjurkan agar bersedekah kepada anak-anak yatim, tidak seperti orang Syi’ah yang mengisi Hari Asyura tidak dengan istighfar memohon taubat, tapi menyesali terbunuhnya Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib di Karbala,” jelas KH. Ihya’.

Sebelum memulai acara Istighfarot Asyura, KH. Ihya’ menjelaskan tentang keutamaan melaksanakan puasa tanggal 10 Muharram serta ibadah-ibadah yang dianjurkan untuk dihidupkan pada hari itu. “Umat Islam mengisi Hari Asyura dengan berpuasa, perbanyak sedekah, memberikan kelapangan nafkah pada keluarga serta bertaubat atas segala dosa,” jelas KH. Ihya’.

KH. Ihya’ juga memaparkan beberapa peristiwa penting yang terjadi di Hari Asyura, antara lain diterimanya taubat Nabi Adam a.s., Nabi Yunus a.s. selamat dari perut ikan paus, Nabi Musa a.s. dan kaumnya selamat dari kejaran Fir’aun dan sebagainya.

“Di hari ini Allah mengampuni hamba-hambaNya yang bertaubat, serta memohon ampun atas semua dosa yang telah diperbuat, sehingga hari ini merupakan hari pengampunan. Itulah di antara alasan mengapa Hari Asyura diperingati,” kata KH. Ihya’.

KH. Ihya’ menambahkan, bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz terbiasa mengumpulkan kaum Muslimin di Hari Asyura untuk bersama-sama melakukan pertaubatan dengan membaca istighfarot para Nabi. “Dosa akan membuat hidup kita susah. Dengan diampuninya dosa, maka akan banyak kelancaran dalam banyak hal. Para ulama berkata bahwa mengakui dosa akan menghapus dosa,” imbuhnya. (Kartika Pemilia)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *