Kekerasan yang terjadi di Luton, Birmingham dan London beberapa bulan lalu melibatkan kelompok berhaluan kanan seperti Liga Pertahanan Inggris di satu sisi dan kelompok antifasis dan pemuda Islam pihak lain.
Menteri Kemasyarakatan, John Denham dalam wawancara semalam menuduh kelompok anti-Islam sengaja ingin mengobarkan kekacauan.
“Taktik provokasi untuk membangkitkan balas dendam dengan harapan menimbulkan menciptakan kekerasan lebih luas sudah lama dilakukan oleh kelompok berhaluan kanan,” kata Denham yang dipetik oleh berita Guardian.
Ia juga menyebut peristiwa di Cable Street pada 1930-an.
Konfrontasi pada 1936 itu dihembuskan oleh keputusan pemimpin fasis Britain, Oswald Mosley untuk mengadakan pawai di kawasan majoritas Yahudi di East End, London.
Pengikut pro-Nazi Mosley dihadang di Cable Street oleh penduduk Yahudi, pendukong komunis dan pengikut faham anarki, sehingga terjadi pertempuran sengit.
Liga Pertahanan Inggris menolak label fasis itu dan sematkan kepada mereka dan mereka hanya menentang kelompok militan Islam.
Juru bicara Majlis Islam Britain, Inayat Bunglawala berkata, tentangan liga tersebut terhadap militan Islam hanyalah taktik untuk menyembunyikan misi anti-Islam yang sebenarnya dilakukan oleh kelompok tersebut.
“Mereka bukanlah golongan yang mendukung persatuan masyarakat,” katanya.
Bunglawala menambahkan bahwa Majlis Islam Britain yang merupakan pengayom semua perkumpulan Islam di negara ini sudah menyaksikan lonjakan insiden anti-Islam termasuk serangan untuk membakar masjid, sejak beberapa bulan lalu.
“Semua insiden itu adalah perkembangan yang amat memprihatinkan,” katanya. AP