Inpasonline, 28/10/10
Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara mengimbau umat Islam di daerah itu melaksanakan shalat gaib dan doa untuk korban tewas akibat tsunami di Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat serta letusan Gunung Merapi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
“Sangat diimbau untuk shalat gaib usai shalat Jumat (29/10) ” kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut Prof Dr Abdullah Syah yang dihubungi ANTARA Medan, Kamis.
Prof Abdullah Syah menyatakan, shalat gaib dan doa itu sangat diimbau untuk dilakukan sebagai bentuk persaudaraan terhadap umat Islam yang tewas dalam musibah di Mentawai dan Sleman.
Dengan doa bersama dari umat Islam itu, diharapkan segala dosa dan kesalahan arwah ratusan korban di Mentawai dan Sleman diampuni Allah SWT.
Shalat gaib dan doa itu juga dimaksudkan agar keluarga korban yang masih hidup yang juga menderita akibat dua musibah tersebut dapat diberi kesabaran dan ketegaran.
Selain shalat gaib dan doa itu, MUI Sumut juga sangat mengimbau agar masyarakat bersedia menyisihkan rezekinya untuk membantu korban gempa dan tsunami di Mentawai serta letusan Gunung Merapi di Sleman.
“Seluruh pengurus masjid di Sumut sangat diimbau untuk menyelenggarakan shalat gaib dan doa itu,” katanya.
Selain itu, kata Abdullah Syah, sebagai tanda persaudaraan sebangsa dan senegara, umat Islam di Sumut juga diimbau untuk membantu korban banjir di Wasior, Papua.
Bantuan itu, kata Abdullah Syah, akan sangat memberikan arti dan dapat membangkitkan semangat warga yang menjadi korban banjir Wasior, gempa Mentawai dan letusan Gunung Merapi.
“Apapun bentuknya dan sekecil apa pun bantuannya, pasti akan memberikan manfaat bagi mereka,” kata Guru Besar IAIN Sumatera Utara tersebut.
Sebelumnya, Indonesia mengalami musibah berantai berupa banjir di Wasior Papua, letusan Gunung Merapi di Sleman serta gempa dan tsunami di Mentawai yang selain menimbulkan korban ratusan jiwa dan pengungsi ribuan orang, juga menyebabkan kerugian materi yang sangat besar. (ant)