Inpasonline, 11/10/10
Banjir Bandang di Kota Wasior Ibu Kota Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat pada pada hari senin (4/10/2010) pagi menyisakan duka yang cukup mendalam. Ribuan keluarga menjadi korban amukan alam itu. Ratusan korban meninggal dunia, lebih dari 60 jiwa dinyatakan hilang, dan ratusan orang mengalami luka berat, dan lebih dari Lebih dari 80% infrastruktur di ibukota kabupaten yang baru membangun itu mengalami kerusakan. Kota Wasior Lumpuh.
“Korban luka-luka sudah diungsikan ke Manokwari dan Nabire menggunakan armada kapal kayu maupun maupun helicopter, mengingat tidak tersedianya jalur darat menuju kota Wasior. Perjalanan Kapal angkutan paling cepat dapat ditempuh dalam waktu 10 jam dari Wasior menuju Manokwari dalam kondisi laut teduh” tandas Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Manokwari, Abdul Haris.
Minggu lalu (Selasa, 5/10/2010) tim Muhammadiyah untuk Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang Wasior sudah mendirikan Posko di Komplek Perguruan STIKIP Muhammadiyah Manokwari d/a Jl. S. Condronegoro, S.H Reremi, komplek STIKIP Muhammadiyah Manokwari Papua Barat. Sementara itu ketika dikonfirmasi, Ketua LPB PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, mengatakan bahwa malam ini tim Medis (7 orang dokter) dari LPB PP Muhammadiyah bersama rombongan tim Departemen Kesehatan akan diberangkatkan melalui bandara udara Djuanda, Surabaya.
Dibawah komando Posko Muhammadiyah Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang Wasior, AMM dan Aisyiyah sudah melakukan penggalian dana dan bantuan sukarela dari berbagai pihak.(muh.com/r)