Ketua Umum MUI: Tak Ada Pemisahan Agama dan Politik dalam Islam

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin mengatakan bahwa tidak ada antara agama dan politik dalam Islam.

“Masalah politisasi agama merupakan respons atas kekurangtepatan pemahaman pihak-pihak tertentu terhadap hakekat agama dan politik serta hubungan keduanya,” ujarnya dalam draft sambutannya pada pembukaan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa MUI di Pondok Pesantren Al-Falah, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin (07/05/2018).

“Dalam Islam tidak ada pemisahan antara agama dan politik, sehingga kurang tepat jika ada pihak-pihak yang menginginkan adanya pemisahan yang tegas di antara keduanya,” lanjut Rais ‘Aam PBNU ini.

Namun, kata dia, Islam juga mewajibkan adanya keadaban dan kesopansantunan (al-akhlak al-karimah) dalam setiap proses politik.

Sehingga dinilai tidak tepat pula menjadikan agama sebagai kedok untuk membungkus kepentingan politik tanpa mengindahkan ketentuan agama.

Kiai Ma’ruf menjelaskan, Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia merupakan forum yang secara periodik tiga tahunan diselenggarakan oleh MUI, untuk merespons permasalahan penting yang muncul. Baik terkait dengan masalah kebangsaan, masalah keagamaan aktual, maupun masalah peraturan perundang-undangan.

“Umat Islam, sebagai bagian terbesar penduduk di negeri ini, mempunyai tanggung jawab yang besar pula dalam menjaga bangsa ini dari upaya-upaya penyimpangan khittah pendirian bangsa

Para pendiri bangsa telah mencapai kemufakatan dalam menancapkan khittah dan prinsip-prinsip kebangsaan. Kita sebagai generasi penerus berkewajiban menjaganya dari setiap upaya pengaburan makna dan penyimpangan,” ungkapnya dalam acara yang dihadiri seribuan ulama se-Indonesia itu.*
Sumber: hidayatullah.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *