Inpasonline.com-Pada Rabu 13 Agustus 2015, Dr. Ugi Suharto, pendiri INSISIS (Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations) yang kini bertugas mengajar di Bahrain Institut of Banking and Finance (BIBF), menyampaikan seminar di PP. Sidogiri Pasuruan.
Kedatangannya yang ditemani Ust Muhammad Idrus Ramli, Dewan Pakar Aswaja Center PWNU Jawa Timur, dan dikemas dengan acara orasi ilmiyah di hadapan seluruh asatadid dan murid kelas 2 dan 3 Madrasah Aliyah PP. Sidogiri.
Dalam kesempatan itu, Dr Ugi banyak menjelaskan tentang ekonomi syariah modern dan juga banyak mengulas seputar tafsir hadis. Orasi ini cukup menyita perhatian murid Aliyah karena memang di tingkat Aliyah terdapat jurusan Tafsir Hadis dan Muamalah yang sesuai dengan materi yang disampaikan.
Karena, jelas Ugi, konsep keuangan Islam sudah mulai banyak dipelajari umat Islam dan Barat. Bahkan banyak sarjana Barat yang tertarik mempraktikkan.
Konsep keuangan Islam diminati karena berdasarkan konsep yang kerugiannya minim.
“Maka, ini merupakan wasilah dakwah kita kepada non-Muslim,” ujarnya.
Menurut Ugi, masa depan ekonomi Islam saat ini cukup bagus. Sementara dunia tidak pernah dengan istilah ‘ekonomi Kristen’.
“Dan kita lihat tidak pernah dengar ekonomi Kristen, ekonomi Budha. Tapi yang ada ekonomi Islam yang sudah diakui dunia,” tambahnya.
Pakar ekonomi Islam yang juga dikenal menguasai hadits ini mengaku, di Bahrain dan Negara-negara Timur Tengah, sistem ekonomi Islam dan Bank Islam kemajuannya sangat bagus sejak dikembangkan sekitar 40 tahun yang lalu.
“Bank Islam terbilang beum lama dikembangkan. Bank Islam pertama kali didirikan di Dubai UEA pada tahun 1975. Dibangun di atas fikih Muamalat,” terangnya.
Dalam orasi ilmiah ini, Ugi Suharto berharap pesantren Sidogiri bisa melahirkan pakar-pakar fikih muamalat untuk menopang konsep ekomoni Islam.
Selain itu, Dr. Ugi menyampaikan tantangan-tantangan ilmu hadis dan al-Qur’an. Terutamanya tantangan dari oreintalis. Karena itu diperlukan studi-studi untuk menjawab tantangan tersebut.
“Saya sarankan kepada adik-adik santri terus tekuni fikih muamalat. Terutama pelajari bahasa Inggris. Karena bahasa Inggris menjadi bahasa dunia”, tutupnya.*
Rep: Kholili Hasib