Orientasi Seksual yang Posmo – Mendekonstruksi Foucault
Upaya penyelenggaraan konferensi regional International Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender and Intersex Association (ILGA) di Surabaya merupakan bukti nyata bahwa posmodernisme kini memasuki tahap yang sangat akut. Identitas homoseksual - sebagai orientasi seksual yang posmo – coba dicarikan legitimasinya. Hal ini sesuai dengan jasa Michel Foucault - seorang posmodernis kawakan dari Prancis - terhadap kajian posmodernisme. Dalam salah satu karyanya, ”Madness and Civilization”, Foucault mengawali gagasannya tentang ”arkeologi kebisuan penderita kegilaan”, dengan meluncurkan hipotesis bahwa homoseksual adalah the otherness atau aspek yang terlupakan, terbungkam, dan terpinggirkan, namun sebenarnya bagian dari wacana ilmiah (baca : mengandung kenormalan), sehingga sudah sepatutnya diberi ruang. Kegilaan Foucault ini tentunya harus didekonstruksi.
Facebook, Citra, dan ‘Jebakan’
Oleh M. Anwar Djaelani
Facebook termasuk buah dari ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Kapanpun, buah iptek memiliki dua aspek, manfaat dan mudharat. Jika tak kita manfaatkan secara benar, Facebook bisa merusak citra seseorang dan bahkan bisa terkategori turut meruntuhkan Islam. Mengapa?
Civil Society Bukan Masyarakat Beradab
Konsep civil society tidak dapat dilepaskan dari kesatuan organiknya dengan konsep-konsep Barat lainnya, seperti demokrasi, liberalisme, kapitalisme, rasionalisme, sekularisme dan individualisme.
Islam : Kehidupan Bebas Barat Ciptakan Nilai-nilai Fatamorgana
Ahmad Adib Musthofa el-Nglesany
(Penulis adalah peserta Program Kader Ulama (PKU) ke III CIOS)
Perkembangan globalisasi kehidupan yang telah bergulir bak roda berputar, menggelinding dan mewarnai kehidupan masyarakat dunia. Corak kehidupan itu pun beribas pada kehidupan masyarakat muslim. Corang-morengnya ajaran Islam yang bercampur-aduk, tidak bisa lepas dari peranan masyarakat Barat yang berusaha mewarnai kehidupan umat Islam. Serta banyak peranan sarjanawan Islam yang didikan oleh Barat turut ikut andil dalam penghilangan atau pengkaburan konsep-konsep ajaran Islam yang benar.
Sikap Ulama Dihadapan Penguasa
Oleh Thoriq
Imam Malik (179 H) diminta Khalifah Harun Ar Rasyid untuk berkunjung ke istana dan mengajar Hadits kepadanya. Tidak hanya menolak datang, ulama yang bergelar Imam Dar Al Hijrah itu malah meminta agar Khalifah yang datang ke rumahnya untuk belajar, ”Wahai Amiul Mukminin, ilmu itu didatangi, tidak mendatangi.”