Selebaran Sesat di Masjid Al-Falah Surabaya
inpasonline.com, 21 Agustus 2010
Surabaya – Kekhusyukan Sholat Tarawih di Masjid Al-Falah Surabaya sedikit terganggu pada Jum’at (20/8) kemarin. Pasalnya, di masjid yang menjadi salah satu ikon kota Surabaya tersebut ada beberapa Ibu-ibu membagikan selebaran yang sangat provokatif kepada para jamaah. Selebaran yang diberi nama Sirullah tersebut menjelaskan tentang kaum yang dikutuk Allah. Hebohnya, kaum yang dimaksud terkutuk tersebut adalah Bangsa Arab. Tidak tanggung-tanggung, menurut selebaran tersebut, mayoritas umat Islam sekarang, termasuk para ulamanya kafir dan sesat karena mempelajari Islam dan Al-Qur’an dari Bangsa Arab.
Selebaran tersebut ternyata berasal dari Gatot Kusuma Wardana, sebagaimana contact person yang dicantumkan dibawah tulisannya. Tentu saja selebaran ini disebarkan tanpa melalui ijin dari pihak Masjid Al-Falah. Untuk mengelabui pihak Masjid, Gatot menggunakan jasa ibu-ibu untuk menyebarkannya. Hal ini menyebabkan banyak para jamaah yang kecewa karena ternyata isinya penuh provokasi dan menyesatkan. Salah seorang jamaah yang ditemui InPASonline mengaku bingung dengan isinya. Bagaimana mungkin kok ada orang yang sok pintar seperti ini, cetusnya. “Anehnya, kok ibu-ibu itu mau disuruh menyebarkan selebaran sesat ini, apa tidak membacanya terlebih dahulu?” tegasnya kepada Inpasonline.
Salah satu poin yang sangat kontroversi dari isi selebaran tersebut adalah penyamaan bangsa Arab dengan Bani Israel. Menurut penulisnya, istilah Bani Israel dalam Al-Qur’an adalah untuk menyebutkan bangsa Arab. Oleh karena itu, setiap kutukan terhadap Bani Israel dalam Al-Qur’an sudah tentu ditujukan kepada Bangsa Arab, karena hakikat Bani Israel itu adalah bangsa Arab yang hidup sekarang.
Sementara, dalam selebaran lainnya yang juga dibagikan pada malam itu, penulisnya menegaskan bahwa penyebab hancurnya bangsa Indonesia adalah karena umat Islam Indonesia hanya mengutamakan Shalat, Zakat, Puasa dan Haji tapi kufur/ingkar terhadap ayat-ayat Al-Qur’an. Oleh karena itu, sia-sialah amal ibadah mereka. Penyebab utama kesesatan umat Islam Indonesia adalah mainstream yang diciptakan oleh bangsa Arab dan para ulama (ahli kitab Al-Qur’an). Dalam penutup tulisan, penulisnya menegaskan agar membaca Al-Qur’an dengan bahasa masing-masing bangsa/kaum agar mengerti dan memahami apa yang terkandung di dalamnya.
Di lain pihak, MUI mengaku sudah mengetahui adanya ajaran sesat tersebut. Bahkan berdasarkan informasi sekretaris MUI Jatim, Ainul Yakin, MUI Jatim sudah memegang semua selebaran yang disebarkan oleh Gatot Kusuma Wardana. Menurutnya, ajaran Gatot tersebut pertama kali disebarkan di sebuah desa di Kabupaten Tulungagung. “Kami sudah mengingatkan dia melalui MUI Tulungagung, kalau ajarannya tidak benar dan menyesatkan orang lain. Tapi itu tidak pernah digubris. Pada akhirnya kami melaporkan ke pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan ajarannya,” jelas Ainul.
Di samping itu, tegas Ainul, kalau kita baca tulisan-tulisannya sangat jelas menunjukkan penulisnya masih sangat awam sekali urusan agama. Kalau orang yang mengerti agama, paling tidak sering ikut pengajian umum saja, tentu tidak akan mungkin percaya apalagi mengikuti ajaran yang disebarkan Gatot Kusuma Wardana tersebut. Terkait dengan maraknya ajaran sesat yang merajalela, pihak MUI, melalui Ainul Yakin, mengingatkan agar lebih waspada dan secepatnya melaporkan agar tidak terjadi kebingungan di masyarakat.(mm)