Polemik Patung Obama di Taman Menteng

Heru mengaku prihatin bahwa orang yang tidak punya kontribusi pada negara Indonesia macam Obama disimbolkan di Taman Menteng. “Masih banyak pahlawan kita yang pantas untuk dikenang dibanding Obama. Sayang sekali, kita belum cukup banyak menghargai para pahlawan kita, dan di sisi lain generasi muda kita kehilangan figur,” jelas Heru.

Sedangkan Ridwan Saidi, tokoh masyarakat Betawi yang juga turut diwawancarai TV One, menegaskan bahwa ruang publik hendaknya jangan digunakan secara sembarangan. “Jangan sembarangan memasang berhala (patung, red) di ruang publik,” tegasnya. Masih menurut Ridwan Saidi, pemasangan patung tersebut di Taman Menteng sangat a-historis bahkan melanggar hukum sebab tidak izin ke pemilik tanah yang ditempati Taman Menteng. Beberapa anggota masyarakat yang dimintai pendapat oleh TV One sama-sama menyatakan penentangan terhadap pendirian patung Obama di Taman Menteng, Jakarta Pusat tersebut. “Saya tidak setuju ya, sebab Obama tidak memberikan sumbangsih apapun bagi bangsa kita,” tukas Dimas.

Besarnya uang yang dikeluarkan untuk membuat patung Obama juga menjadi sebuah persoalan, mengingat uang sebesar Rp 100 juta akan jauh lebih bermanfaat jika dipakai memberi beasiswa bagi pelajar/mahasiswa Indonesia yang kurang mampu, daripada untuk membuat patung.

Kebiasaan bangsa kita membuat patung di ruang publik berakar dari kebiasaan bangsa Yunani yang gemar membuat patung untuk mengenang tokoh-tokoh mereka. Ajaran Islam tidak ada yang menganjurkan kita membuat patung. Jika ingin mengenang seorang tokoh, umat Islam dianjurkan untuk menyebarkan pemikirannya dan meneladani hal positif yang ada dalam diri sang tokoh, bukan dengan membuat patung. (Kar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *