Jajaran pemimpin KPK saat ini sibuk menjalin jejaring anti korupsi dengan kampus-kampus perguruan tinggi. Hal ini diungkap oleh ketua KPK, M. Busyro Muqoddas dalam seminar interdiciplinary sharing di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Solo kemarin (6/5/11).
Busyro melihat bahwa kampus yang seharusnya menjadi agen perubah sosial saat ini banyak terjebak pada rutinitas kegiatan belajar. Para mahasiswa saat ini dikondisikan agar cepat lulus dan cepat kerja. Hal ini menciptakan budaya pendidikan instan dan menyebabkan timbulnya kelompok-kelompok profesi minus leadership.
Dunia pendidikan seakan tercerabut dari filosofi pendidikan itu sendiri, yakni mencetak insan yang terdidik dan berdedikasi menjadi sekedar mencetak pekerja terdidik tanpa dedikasi. Sehingga kampus saat ini hanya melahirkan birokrat-birokrat instan yang tidak memiliki dedikasi moral. KPK menaruh perhatian serius pada masalah ini, karena sebagian besar tersangka korupsi yang ditangani oleh KPK adalah produk kampus. Menurut data KPK, pelaku tindak pidana korupsi terbesar dilakukan oleh birokrat eselon I, II dan III yakni sebanyak 84 kasus dari 245 kasus yang ditangani KPK.