Kader Dakwah Harus Jadi Pemain di Lapangan

Inpasonline, 28/05/11 

Surakarta-Tantangan dakwah ke depan akan semakin berat, sebab umat Islam menghadapi era globalisasi yang tidak bisa dicegah serta dibendung. Di era penuh kebebasan dan keterbukaan ini, tidak ada lagi kamus malu dan segan menampakkan dukungan pada kemungkaran. Kasus Benyamin Ketang contohnya, secara terang-terangan dia mengakui bahwa di 28 propinsi di seluruh Indonesia sudah berdiri Indonesia-Israel Public Affairs Committee (IIPAC). Ditambah lagi, IIPAC berani mengadakan perayaan kemerdekaan Israel tanpa ijin Polri di sebuah hotel di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (14/5) lalu.
 
Hal ini ditegaskan oleh Adian Husaini, Ph.D yang berbicara pada forum konsolidasi PKU-DDII di Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sabtu (28/5). Pada kesempatan terbatas itu, Adian menegaskan bahwa saat ini kader dakwah harus bisa bergerak cepat mengimbangi cepatnya perkembangan di tengah-tengah umat.
 
“Program Kader Ulama ini harus bisa mencetak ulama yang mampu menghadapi tantangan di masa depan yang pastinya akan semakin berat. Kita harus menjadi pemain di lapangan”, tegas Adian di depan para kader ulama program PKU-DDII.
 
Saat ini sudah ada beberapa kader PKU-DDII yang ditugaskan untuk menyusun kurikulum pendidikan Islam di pesantren-pesantren agar selaras dengan worldview Islam yang benar.
 
Menurut Adian, ada empat kriteria ulama yang diharapkan untuk menghadapi masa kini dan masa mendatang. Pertama, menguasai ilmu diniyyah. Kedua, menguasai ilmu dan wacana kontemporer. Ketiga, bersedia terlibat di tengah-tengah umat dan peka terhadap persoalan umat. Keempat, zuhud. Keempat kriteria ini menjadi syarat mutlak sebab Adian mencium adanya pembusukan serta upaya delegitimasi terhadap ulama. Artinya, sedang ada upaya meruntuhkan otoritas ulama sehingga umat akan semakin jauh dari ulama karena kepercayaan terhadap ulama sudah berada di titik nadir.
 
“Hanya dengan menggagas program pengkaderan ulama ini maka kita bisa menyatukan berbagai kelompok Islam tanpa menyatukan organisasi mereka. Program ini sekaligus merupakan upaya ta’aruf antara kelompok Islam”, tegas Adian. Adian optimis program kader ulama ini nantinya akan menjadi tempat persemaian kebangkitan umat Islam. (Kar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *