Ceramah Tarawih di Unair Membahas Bahaya Rokok
inpasonline.com, 1 September 2010
Menurut dosen STAIL Hidayatullah Surabaya ini, Shoum melatih kita untuk menahan diri dari sesuatu yang tidak berguna dan lebih-lebih terhadap kemaksiatan. Sudah seharusnya di bulan Ramadhan ini menjadi momentum bagi kita untuk berhenti merokok yang sudah jelas difatwakan haram oleh Muhammadiyah dan Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII). Sangat jelas, kata Pembina Institut Pemikiran dan Peradaban Islam (InPAS) ini, landasan pengharaman terhadap rokok ini karena ia tidak ada gunanya dan justru membahayakan bagi kesehatan manusia.
Satu dari lima kematian penduduk di dunia telah disebabkan oleh rokok, baik perokok aktif maupun pasif, tegas alumnus pascasarjana Unair ini. “Ketika seorang bapak merokok di rumahnya, ia sama saja telah menularkan racun kepada isteri dan anak-anaknya. Hal ini menunjukkan betapa sangat dzolim bapak tadi, karena telah membunuh keluarganya secara perlahan-lahan,” lanjut mantan aktivis LDK tahun delapan puluhan ini. Anehnya, Indonesia justru pengkonsumsi rokok terbesar nomor tiga di dunia. Dan parahnya lagi, mayoritas pengkosumsi itu berasal dari kalangan menengah ke bawah. Ini artinya, mereka lebih memilih rokok yang membahayakan kesehatannya daripada membeli bahan pokok yang menyehatkan keluarganya, jelas pria yang biasa dipanggil Anwar ini.
Faktor bahaya inilah yang menyebabkan pemerintah kota Surabaya melarang beberapa tempat ada rokok, misalnya di sekolah, kampus, tempat ibadah, kendaraan umum dan tempat-tempat lainnya. Beberapa tempat umum juga diminta oleh Pemkot untuk menyediakan tempat merokok agar tidak mengganggu orang yang tidak merokok. Tapi anehnya, masih banyak orang melanggar peraturan pemkot ini.” Harus bagaimana lagi agar lingkungan kita terbebas dari asap rokok yang mematikan ini ?” tegasnya dengan nada tanya kepada Jamaah. “Tidak ada cara lagi, kecuali kita menghindar dan menunjukkan ekspresi ketidaksukaan pada orang yang sedang merokok. Mungkin sanksi sosial itulah yang bisa membuat mereka sadar dan mematikan rokoknya” tegas Anwar, sebelum menutup ceramahnya. (mm)