Agama Tidak Boleh Ikut Pilpres

Inpasonline, 5/6/2009

Ada yang menarik dari pernyataan SBY –capres yang diusung oleh Partai Demokrat dan 22 partai lainnya- dalam dialog terbuka di Jakarta, Kamis, (04/06) . Dia meminta supaya agama ditempatkan di atas politik. Bila agama dan simbol-simbolnya menjadi komoditas politik, seperti untuk kampanye pemilu presiden (pilpres), SBY menilainya sebagai langkah mundur.

“Akan mundur demokrasi  dan perpolitikan kita bila SARA dijadikan bagian dari kompetisi yang sering keluar dari konteksnya,” katanya.

Jika ingin merebut simpati pemilih, SBY meminta para capres/cawapres lebih menonjolkan visi, misi, dan platform, ketimbang menjadikan agama sebagai komoditas. “Mari letakkan agama secara terhormat di atas politik,” pintanya.

Padahal sebelumnya, Jusuf Kalla –capres yang diusung Golkar dan Hanura- mengaku mendapat banyak dukungan dari umat Islam, kendati partai-partai Islam mendukung capres lainnya. 

Sementara calon presiden yang diusung oleh PDIP dan Gerindra, Megawati Soekarnoputri, justru menegaskan bahwa nilai agama akan tetap relevan di Indonesia. Dia bahkan menepis jika dikatakan figure capres yang tidak Islami. Dia juga mengingatkan bahwa Bung Karno banyak mengadopsi nilai Islam, seperti terungkat dalam pidato lahirnya Pancasila 1 Juni 1945. (mm)   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *