Pesan Grand Syeikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad At-Thayyib dalam Kunjungan di Gontor

Written by | Berita

1915281_1306635279354033_5504840559199799448_nInpasonline.com-Kamis Pagi (25/2) Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo dikunjungi oleh tamu besar Grand Syeikh Al-Azhar Syeikh Prof Dr. Ahmad Muhammad Ahmad Al-Thoyib dari Mesir. Acara berlangsung di Balai Pertemuan Pondok Modern Darussalam Gontor. Turut Hadir dalam acara ini Menteri Agama RI Drs. Lukmah Hakim Saifuddin, Duta Besar Mesir untuk Indonesia H.E Bahauddin Bahjat Ibrahem Dassouqi, KH Hasyim Muzadi, Prof Dr Quraisyhab, berbagai pejabat, para kyai, tokoh masyarakat, guru serta para santri.

Dalam sambutannya Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH Hasan Abdullah Sahal mengatakan bahwa hubungan baik antara Gontor dengan Al-Azhar telah terjalin sekian lama dengan sangat baik. Banyak alumni Gontor yang telah, sedang dan sudah menuntut ilmu di Al-Azhar. Begitupula beberapa Syeikh Al-Azhar telah berkunjung ke Gontor. Ucapnya di depan ribuan guru dan Santri Gontor.

“Al-Azhar bukan hanya al-Azharnya orang Mesir namun juga Al-Azhar kami muslimin di Indonesia, Al-Azhar adalah milik umat Islam di dunia” tegas Kyai Hasan.

Sedangkan menteri Agama yang juga alumni Gontor menyatakan bahwa diantara kesamaan Gontor dengan Al-Azhar adalah konsep pendidikan yang mengarahkan anak didiknya menjadi perekat ummat (ummatan wasathan).

Grand Syeikh Al-Azhar sendiri mengapresiasi penyambutan yang dilakukan oleh segenap panitia selama berada di Gontor. Guna mendukung pendidikan dan pengajaran di Pondok Modern Darussalam Gontor Grand Syeikh memberikan 50 beasiswa bagi siswa/i Gontor untuk belajar di Azhar.

12745562_10207682783999978_9209347157522459420_n“Ketahuilah bahwa beberapa tahun yang lalu saya sudah pernah berkunjung ke Gontor, namun kala itu saya bukan sebagai Grand Syeikh Al-Azhar sehingga tidak disebut namanya” ujarnya diikuti tepuk tangan meriah dari para hadirin.

Grand Syeikh mengingatkan arti penting persatuan diantara umat Islam, bahaya mengkafirkan ahlul qiblat (muslim), dan pentingnya berdakwah dengan bil hikmah, nasehat yang baik, dan jika membutuhkan perlawanan (jidal) dengan cara yang baik seraya mengutip Q.S An Nahl : 125

Sedangkan doa pada akhir pertemuan tersebut dipimpin oleh KH Syamsul Hadi Abdan S.Ag, pimpinan Gontor yang lain.

Dari Kampus Gontor Rombongan Grand Syeikh Al-Azhar bertolak ke kampus Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor guna meresmikan Gedung Pascasarjana UNIDA, dilanjutkan sholat Dzuhur berjamaah di masjid jami’ UNIDA dan ramah tamah.

Selepas shalat dzuhur Grand Syeikh Menyempatkan diri berbicara di depan Mahasiswa UNIDA. Kali ini ia menyampaikah pentingnya ilmu dan adab dalam Islam. Tidak lupa, ia juga menekankan kembali pentingnya persatuan bagi kaum muslimin.

“Selama empat tahun saya belajar di Al-Azhar Mesir belum pernah saya berjumpa dengan beliau karena memang sangat sibuk. Alhamdulillah di Gontor saya malah bisa menjumpainya langsung.” Kata Wandi seorang mahasiswa Pascasarjana UNIDA, alumni Al-Azhar.

Dalam kesempatan ini Grand Syeikh juga menyampaikan penjelasan tentang ramainya isu di media terkait dengan kunjungannya. Beliau mengharapkan tidak ada kesalah pahaman.

“Saya ingin mengoreksi kesalahfahaman masyarakat selama kunjungan saya di Indonesia, seakan akan saya mendukung satu kelompok tertentu. Kunjungan saya ini adalah utk menyerukan persatuan umat. Di sana ada kelompok yg mencaci maki sahabat Nabi dan ummul mukminin Aisyah ra, ini ditolak oleh ahlussunnah wal jamaah”, jelasnya

Belia menegaskan lagi bahwa pemahaman tersebut merupakan fitnah bagi umat Islam, dan ia terus terang kami menolak upaya upaya penyebarannyadi bumi Ahlussunnah.

“Kita juga menolak usaha-usaha mempengaruhi pemuda bergabung ke dalam kelompok ini dengan uang. Karena akan mengakibatkan pergolakan. Selain itu yang kita tolak adalah campur tangan syiah ke dalam negara untuk penyebaran syiah. Jadi kita menolak sikap berlebihan (ghuluww) dlm agama, menolak ekstrimisme dan caci maki terhadap Sahabat”, ujarnya di Masjid Darussalam UNIDA Gontor. ( kiriman Usmanul Hakim-Indra Ari Fajari)

Last modified: 26/02/2016

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *