Memaknai Hari Ibu (Bukan Mother’s Day)
Inpasonline, 23/12/09
Surabaya: Mungkin tidak banyak yang tahu mengapa Hari Ibu (bukan Mother’s Day) dirayakan setiap tanggal 22 Desember. Wahidah Zein binti Siregar, dosen Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya pada sebuah kesempatan di sebuah dialog interaktif bertajuk “Mother’s Day - Posisi Gender dalam Bingkai Nasionalisme, Warna Kiprah Seorang Ibu Cermin Moral Bangsa” Di Gedung SAC, IAIN Sunan Ampel, menjelaskan sejarah peringatan Hari Ibu yang terinspirasi oleh Kongres Perempuan Indonesia I pada tanggal 22 Desember 1928.
Kritik Terhadap Konstruksi Feminisme dalam Novel ‘Perempuan Berkalung Sorban’
Oleh Kartika Pemilia
Perempuan Berkalung Sorban, sebuah film besutan Hanung Bramantyo, menuai kontroversi dan protes dari berbagai elemen Islam. Setelah melakukan pengkajian dengan mengutus empat orang dari MUI untuk menonton film yang dirilis 15 Januari 2009 ini, dalam sebuah acara diskusi di sebuah televisi swasta, Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof. KH Ali Mustafa Ya’kub MA dengan tegas menyatakan bahwa film ini sangat menghina Islam, melecehkan pesantren serta kyai. Sepanjang film itu diputar, banyak sekali pernyataan dan adegan yang tidak patut didengar dan dilihat oleh orang awam, sebab akan menimbulkan kesalahpahaman terhadap Islam; bahwa Islam tidak adil terhadap perempuan, seperti yang diucapkan Annisa (diperankan oleh Revalina S. Temat) dalam film produksi Starvision ini.