Mengungkap Kekeliruan Agus Mustofa

Inpasonline, 9/8/10

Di kalangan masyarakat awam perkotaan, kemunculan Agus Mustofa sebagai penulis buku-buku Islam telah menjadi sebuah fenomena. Banyak di kalangan mereka yang “termakan” dengan pemikiran mantan wartawan Jawa Pos ini. Padahal, pemahaman keagamaan Agus Mustofa yang tertuang dalam serial buku diskusi tasawuf modern didapati sekian banyak kesalahan dan kekeliruan.

Kesalahan itulah yang kemudian diulas secara tuntas dalam buku “Menelaah Pemikiran Agus Mustofa: Koreksi terhadap Serial Diskusi Tasawuf Modern.” , karya asatid dari Pesantren Sidogiri.

“Agus Mustofa itu orang yang ndak bisa bahasa Arab,”kata Ustad Qhusairi penulis buku itu, kepada Inpasonline beberapa waktu lalu.

Ustad asal Madura ini sebelum mengkritisi buku-buku Agus Mustofa terlebih dulu sengaja mengikuti kajian-kajiannya di Surabaya. “Saya sengaja datang ke masjid Ad-Dakwah di Rewwin Waru untuk mengikuti kajian Agus Mustofa,”akunya. Dalam kajian tersebut, menurutnya, sama sekali Agus Mustofa tidak mengutip ayat Qur’an.

Bahkan menurut Bahrul Ulum, peneliti Inpas, yang tinggalnya di dekat masjid tersebut, bacaan tajwid Agus Mustofa sangat kacau. “Dia pernah menjadi imam Jum’at di Ad-Dakwah dan bacaan Qur’annya seperti orang membaca Al Qur’an dengan huruf latin,” jelas Bahrul.

Ada dua poin penting yang menjadi isi kandungan buku keluaran Sidogiri ini. Pertama, buku ini ‘membantu’ merumuskan teori-teori pemikiran yang dibangun oleh Agus Mustofa dalam seluruh serial buku diskusi tasawuf modern. Sebab dalam melakukan kajian, Agus Mustofa tidak merumuskan suatu teori apa pun yang dianutnya, selain apa yang ia sebut sebagai “metode puzzle” yang masih teramat global, kabur, dan tidak cukup memadai untuk dapat memahami jalan pemikiran Agus Mustofa sendiri secara utuh.

Hal itu memang penting untuk dilakukan, sebab teori dan landasan berpikir merupakan representasi dari suatu keyakinan yang terpendam dalam diri setiap penulis, termasuk Agus Mustofa. Karenanya setiap pemikiran yang dilontarkan oleh Agus Mustofa pada dasarnya merupakan pantulan dari keyakinan-keyakinan tertentu (ideologi) yang ia yakini akan kebenarannya secara absolut.

Kedua, buku ini melakukan pembedahan ulang terhadap tema-tema fundamental dalam Islam yang dibedah oleh Agus Mustofa dalam setiap serial buku diskusi tasawuf modern. Buku ini kembali mengkaji tema-tema itu secara ilmiah, dengan mendasarkannya pada rujukan-rujukan yang otoritatif, lelu menunjukkan titik-titik kelemahan pemikiran Agus Mustofa dan ketidakabsahan kesimpulan-kesimpulannya yang tertuang dalam serial buku diskusi tasawuf modern.

Sebab bagaimanapun, tema-tema yang diangkat dalam serial buku diskusi tasawuf modern adalah tema-tema fundamental dalam Islam yang termasuk dalam kategori metafisik, seperti alam akhirat, surga, neraka, penciptaan, takdir, pahala, siksa, perjalanan spiritual Nabi, dan semacamnya, sehingga kesimpulan pemahaman terhadapnya akan janggal jika pendekatan yang digunakan tidak memadai, apalagi cacat, secara ilmiah.(rl)

 

Last modified: 08/12/2023

22 Responses to :
Mengungkap Kekeliruan Agus Mustofa

  1. riza says:

    Saya rasa reviewnya tidak mengungkap apapun. Tidak melalui argumentasi, tidak secara dalil, dan tidak pula dari metodologi sains. Murni opini.

    1. sanjaya says:

      Betul,dan telah tidak sengaja telah menunjukkan kekurangannya.

  2. amat says:

    respeklah terhadap kelebihannya dalam berpikir rasional yang mampu mengungkap Islam dengan pendekatan sains. Dan bantulah melengkapi kekurangannya dalam hal bahasa arab dan tajwid. Sikap demikian insya Allah leih afdol

    1. wahyu says:

      setuju

  3. Bambang says:

    Agus Mustofa adalah salah seorang pemikir, jadikan beliau salah satu aset dari golongan pemikir… Hafal Alquran itu baik, perlu dilengkapi dgn kemampuan berpikir lainnya…

    Saya juga tdk yakin para ustadz yg berceramah kemana2 itu hafidz juga..

    Jadi, beri tanggapan atas statements nya ustadz AM dgn dalil juga, dgn teori yg lainnya juga….
    Sy yakin Ustadz AM sangat terbuka karena yg ia bangun adalah menggali isi Alquran…

    1. Jhon says:

      Saya sangat setuju,karna am mengupas isi Alquran,lengkap surah dan ayat nya.

  4. Hru says:

    Judulnya mengungkap kekeliruan Agus Mustofa, belum terungkap, terlihat kurang memahami, mungkin yg ketitik baru belajar ilmu tajwid

  5. Mengkritisi sebuah karya tulis memang sungguh sangat mudah sekali lebih2 di niati dgn “ingin di kenal juga…!!”. Tapi menulis sebuah karya tulis oleh Agus Mustofa, bukanlah hal yg mudah, dan tentunya beliau sudah berdiscusi juga dgn para ahli tasawuf/ahli Nahwu Shorof/ahli tafsir dst, dan bukan pula dilakukan dgn waktu yg singkat.
    Bukunya sangat populer (best seller) bahkan diminta oleh negara tetangga untuk di terjemahkan ke dalam bhs Inggris,hal ini menunjukan bahwa kajiannya memberikan perspektif yg baru dan banyak di minati bagi para tokoh agama maupun kalangan awam, terlepas dari benar tdknya…sebuah karya tulis yg di minati oleh banyak kalangan itu adlah bukti kekayaan dan intelegency seorang manusia yg memang di perintahkan oleh sang pencipta agar kita selalu berfikir dan menghayati pesan2/cipta’an2nya sampai akhir usia kita dan bukannya membuka aib/mencari cari kesalahan orang lain…
    demikian komen saya
    p.s
    saya kehilangan buku seri 21, bagi yg bisa meninfokan tlg yah…
    Wass…
    Agus Bali

  6. fajri says:

    artikel ini hanya membahas soal buku yg mengkritisi pandangan AM. jadi klo mau detilnya ya baca buku tsb. kemudian, banyaknya pengikut bukan jaminan bahwa seseorang itu telah benar,,,,harus kembali ke Quran dan Sunnah.

  7. abu hasan says:

    Substansi hasil reviewnya nggak jelas. Tolong ditunjukkan substansi yang dianggap salah dan revisinya. To the point ajalah

  8. amiruddin says:

    klo mampu yaa bikin saja buku tandingannya biar pembaca yg menilai sendiri

  9. Fawizi says:

    Agus Mustopha Hanya memetik dari Al Quran hadisnya mana ? Tak mungkin menghurai Al Quran tampa hadis.

  10. Muwiknyo says:

    Saya nengukuti beberapa serial buku Agus Mustofa. Agus Mustofa selalu mengutip ayat ayat Al-Quran. Penjelasan Agus Mustofa sangat ilmia. Adalah wajar bila ada yang mengkritisi, sehebat apapun suatu karya ilmia.

  11. Ishak says:

    Agus Mustofa memberi warna tersendiri dalam khasanah Islam. Isi ceramahnya memberi warna baru dalam pemahaman Islam saya yang selama ini tidak pernah saya ketahui. Mencairkan kebekuan tentang Islam yang selama ini di pandang sebagian orang sebagai ajaran keterbelakangan. Pencerahan.

    1. Md Suryadi says:

      Manusia selalu mencari dan mencari dalam baeragama. Masyarakst sudah muak dengan ustad2 kondang yang bicara itu2 juga yang ujung2nya duit.

  12. Hanan says:

    Artikel ini tdk menjelaskan judul samsek.. Asbun

  13. MGufron says:

    Metodologi itu penting, klo dah salah ya selesai. Dan yg jelas dunia sudah ada isinya bukan ruang hampa.

  14. satu hal yang saya harapkan adalah kritik terlampir juga disampaikan ke ust AM, jadi ust AM juga tahu tentang kelasahannya, seperti yang telah ditulis oleh pemberi respon terlebih dahulu.

  15. miri says:

    jangan merasa diri paling benar dan menyerang orang secara frontal…saya beberapa kali menonton agus mustofa di youtube dan cara dia menyampaikan sesuatu memang atas dasar pemikiran yang rasional dan dia juga tidak pernah menyerang orang lain…itu contoh islam yang sangat baik bisa saya temukan pada agus mustofa…tidak ada kebencian….

  16. Adhi says:

    Masya Allah tabarakallah, Allah memberikan akal kepada manusia untuk berpikir dalam mengkaji ayat ayat kauliah dan kauniah. Uztad Agus Mustofa satu dari sekian milyar manusia di dunia ini yang mempergunakan akalnya untuk itu. Terimakasih pak Uztad, kajian dan pemikiran bapak sangat membuka wawasan saya dalam memahami agama Allah ini….

  17. jhon says:

    stlh saya membaca tulisan di atas,,rasanya bahasa arab bgtu di sakralkan….apa sih beda nya bahasa arab dg bhasa2 lain…justru ustad agus ini adalah ustad yg jenius….beliau tidak terjajah budaya arab…..

    1. AL says:

      Jhon… Jhon… Kok bawa2 budaya????
      Shalat itu pertama dari Arab
      Kamu gak mau shalat?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *