Waspadai Buku Menyesatkan, Imbangi dengan Buku Tandingan

Written by | Nasional

Bukan kali pertama ini terbit buku yang menghina Islam. Sebelumnya sempat heboh buku The Islamic Invasion karangan robert Morey yang menuai protes keras dari umat Islam karena isinya yang sangat melecehkan Islam.

“Kebudayaan Islam berakar dari penyembahan dewa bulan. Setidaknya, lima tiang utama dalam Islam berasal langsung dari praktik penyembahan berhala,” tulis Curt Fletemier, sang penulis pada halaman 146.

Peribadatan yang  dituding menjiplak ritual agama berhala itu adalah semua rukun Islam, dari shalat hingga ibadah haji.

“Kaum Islamis melakukan ibadah Haji setiap tahun pada bulan Dzulhijjah. Ritual ini berasal dari praktik penyembahan berhala,” lanjut Fletimer masih pada halaman yang sama.

Ironinya, meski jelas-jelas menghujat Islam, dalam pendahuluannya, Fletimer menyebut bukunya sebagai bentuk kasih sayang terhadap kaum muslimin.

“Ditujukan untuk orang Muslim yang berpikiran terbuka,” (hlm. 7). Dan “Kami mengasihi Muslim” (hlm. 9).

Saat dikonfirmasi voa-islam.com, Jum’at siang (22/7/2011), Sales Superintendent Gramedia Bekasi, Supriyanto, mengakui bahwa buku penghujatan Islam itu memang pernah dijual di Gramedia Bekasi. Namun, tambahnya, saat ini stok barang sudah habis.

Supriyanto menjelaskan, stok buku di Bekasi sudah kosong, sedangkan di Gramedia Pusat Matraman masih ada stok. “Cek di semua toko sudah tidak ada, tersisa di Gramedia Matraman ada lima buah,” ujarnya sambil menunjukkan data di layar komputer.

Meski mengakui pihaknya menjual bebas buku penghujatan Islam tersebut, Supriyanto menyatakan tidak tahu-menahu dengan keberadaan buku tersebut, karena kebijakan sensor dan suplai barang ada di Gramedia Pusat. “Kami tidak tahu-menahu perihal penjualan buku tersebut pak, karena semua buku disuplai langsung dari pusat” ujarnya.

Menanggapi, kontroversi buku tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi menyayangkan peredaran buku penodaan agama yang dijual bebas di Gramedia tersebut. “Saya kira ini buku yang gak boleh beredar, jika di baca umat muslim, dapat merusak dan juga terkait kerukunan umat beragama,” tegas Sekretaris MUI Kota Bekasi, KH Sukandar Ghozali saat diwawancarai voa-islam.com usai mengisi seminar bertajuk “Pembangunan Rumah Ibadah dalam Rangka Mencapai Bekasi Ihsan”, Jum’at siang (22/7/2011).

Sukandar menambahkan, buku SPSB itu sesat, menyesatkan dan merusak suasana kerukunan umat beragama. Karenanya, Sukandar mendesak agar penulis dan penerbitnya harus diusut dan dilaporkan ke polisi.

“Ngawur semua, bila perlu, yang membikin atau membuat dilaporkan ke polisi, termasuk penerbit,” tegasnya.

Senada itu, pakar kristologi terkemuka Irena Handono menilai buku SPSB sebagai buku yang tidak ilmiah, hanya berisi fitnah-fitnah terhadap Islam.

Namun tentu saja, upaya pembredelan atau pembakaran buku merupakan suatu hal yang mustahil kalau tidak dibilang kontraproduktif. Lebih baik tandingi buku dengan buku. Buat saja buku counter alias buku tandingan. (Kartika)

Last modified: 23/07/2011

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *