Sekulerisme Membuat Orang Tidak Toleran

Written by | Nasional

“Dalam sebuah kesempatan public lecture yang bertema moderasi dan toleransi di Universitas Wienna, Austria, saya pernah ditanya salah seorang peserta, mengapa di Indonesia orang bisa toleran tapi di sini dan negara Eropah tidak? Saya katakan, Barat itu terlalu sekuler dan bahkan terlalu kaku, sehingga tidak toleran dengan agama.”

Pembina InPAS ini mengingatkan bahwa sekuler bukanlah pilihan cerdas dan solusi segala masalah. Menyingkirkan agama dari publik justru menambah masalah. Di Perancis, Jerman, Swiss dan beberapa negara Eropah yang anti agama, pemerintahannya mulai mengurusi agama. Di Inggris, pemerintahnya terpaksa membolehkan Muslim buka Mahkamah Syari’ah. Bahkan kini di America malah muncul ide de-privatization of religion, menjadikan agama bukan urusan privat lagi.

Dan hal yang paling membuktikan bahwa negara-negara Barat semakin tidak puas dengan jalan sekulerisme adalah koreksi Harvey Cok terhadap ide sekulerisasi agama-agama. Harvey Cok yang dikenal sebagai Bapak Sekulerisme kemudian menulis makalah berjudul Reconsidering Secularism untuk merevisi bukunya sendiri The Secular City: Secularization and Urbanization in Theological Perspective, yang pada beberap masa menjadi pedoman dan panduan sekularisasi. Hal inilah, jelas Direkur INSISTS ini, yang menyebabkan beberapa negara di Barat bingung. Apakah Indonesia akan meniru?  (mm-rep) 

Last modified: 27/12/2010

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *