Memori Tentang Sudan

Written by | Opini

Pemimpin Persatuan Ulama Islam, Yusuf Qardhawi mengeluarkan fatwa haram bagi siapa yang akan memilih pemisahan selatan Sudan dalam referendum. Karena Sudan merupakan negara Islam. Menurut Qardhawi, negara-negara Barat, khususnya Amerika berusaha keras untuk memisahkan kawasan barat Sudan yang kaya minyak dari pemerintah pusat Sudan.

Mungkin tak ada contoh yang lebih spektakuler mengenai hubungan antara Islam dan politik dewasa ini dibanding Sudan. Di negara ini, hukum Islam dijadikan sebagai hukum negara. Yang membawa benderanya adalah koalisi pemerintahan militer dan partai yanf didukung   al-Ikhwan al-Muslimin. Di belakangnya berdiri duet Umar Hassan al-Bashir dan Hassan Abdallah al-Turabi.

Sudan (sebelum disintegrasi) adalah negara terbesar di Afrika. Wilayahnya mencapai dua setengah juta kilometer persegi dengan jumlah penduduk lebih dari 27 juta jiwa. Negara ini sangat multi etnis dan multi religi. Ada 567 suku di negara ini dan lima kelompok bahasa. Islam dianut mayoritas penduduk (73%). Sebagian umat Islam berdomisili di Sudan Utara. Sedang di Sudan Selatan didominasi pemeluk kepercayaan tradisional Afrika (22%) dan Kristen (5%).

Identitas Islam Sudan, bagi Turabi, merupakan implikasi dari mayoritas penduduk yang terdiri dari umat Islam, dan bentuknya adalah penerapan syari’ah. “karena mayoritas Muslim, maka yang dipakai hukum Islam,” katanya.

Tapi, tambahnya, karena umat Islam mayoritas di Sudan Utara, maka penerapan hukum Islam pun dibatasi hanya di wilayah ini. karenanya, jauh-jauh hari dia menegaskan agar kalangan non-Muslim tidak khawatir. Mereka diperlakukan khusus. “Umat Kristen, Protestan dan Katholik, tergantung gereja masing-masing. Para penganut animisme menggunakan hukum adat. Kami terapkan hukuman kriminal Islam (hudud) hanya pada mayoritas Muslim di Utara, dan ini memang tidak bisa ditawar-tawar.” Ini dimungkinkan karena dalam hukum Islam ada jaminan kebebasan beragama. Pokok-pokok pikiran inilah yang diusulkan Turabi dalam Sudan Charter (Piagam Sudan) yang dirumuskan pada Januari 1987. Turabi tampak berusaha menemukan titik-titik temu antara umat Islam dan komunitas non-Muslim di Sudan Selatan. (Kartika Pemilia)

 

 

 

Last modified: 10/10/2011

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *