Mark Smethurst: NATO Tak Berkutik Hadapi Taliban

Written by | Internasional

Pejabat tersebut, Brigader Jenderal Mark Smethurst,  memberi penilaian seperti itu setelah menghitung jumlah tentara asing yang terbunuh di Afghanistan mencapai  600. Terakhir yang meninggal yaitu saat  Taliban menyerang NATO di selatan negara itu, tadi malam.

“Tentara tersebut terkena bom rakitan Taliban yang dikenal  IED,” kata pasukan tentera NATO atau ISAF menunjuk bom yang digunakan militan Taliban secara meluas. Kematian itu menyebabkan 593 tentera asing mati tahun ini di Afghanistan.  

Smethurst berkata bahwa untuk mengontrol perdamaian di Afghanistan mungkin bisa dilakukan dalam waktu dekat, namun untuk mencapai kemanangan tidak bisa dipastikan keculai dengan perubahan strategi.  Ia juga kecewa dengan tentara pemerintah Afganistan yang sudah dilatih selama  tujuh tahun tapi tidak berkutik melawan pasukan Taliban. Bahkan mereka lebih parah dibanding polisi di negari tersebut.

Pemerintah  Afghanistan juga tidak efektif dan gagal menangani korupsi, pelecehan  hak asasi manusia dan gagal dalam mewujudkan keadilan. “Distribusi  bantuan, yang dikucurkan ke Afganistan tidak ada pengaruh dan tidak mencukupi,”katanya.

Smethurst secara tersirat mengkritik pendekatan pemerintahannya,  John Howard dan mempersoalkan agenda pemerintahannya sekarang.

Ketika pemerintah dipimpin Julia Gillard anggotanya berada di Afghanistan untuk memerangi kubu al-Qaeda, Smethurst mengungkapan bahwa alasan utama tentara Australia mau terlibat karena bersama tentera Amerika Syarikat.

Dalam satu dokumen yang dianggap bisa menimbulkan masalah bagi parlemen sebelum perdebatan dewan minggu ini terkait Afghanistan, ia menegaskan, Australia harus menarik diri jika negara itu gagal mencapai sasaran utama menjelang 2012 yaitu melatih tentera Afghanistan.

“Dibanding kampanye anti-teroris lain, peluang penyelesaian di Afghanistan dalam jangka pendek jelas tipis. Malah, tindakan militer dalam 10 tahun tidak akan menyelesaikan masalah, kecuali dengan perundingan.”

Smethurst adalah pejabat pasukan khusus yang sangat dihormati. Ia pernah bertugas di Timor Leste, Iraq dan Afghanistan selama 28 selama menjadi tentara. Saat itu ia bertugas sebagai wakil komandan dengan instruksi operasi khusus. Ia digadang-gadang mengisi posisi penting gabungan di Afghanistan.

Ketika dokumennya ditulis tahun lalu, ia menceritkan kepada The Sunday Age , bahwa penilainnya tepat dalam masalah Afghanistan.

Bertajuk ‘Creating Conditions for the Defeat of the Afghan Taliban: A Strategic Assessment’ yang baru-baru ini diterbitkan secara online oleh Sekolah Tinggi Pertahanan Australia. – (Ags/bh/r)

Last modified: 18/10/2010

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *